kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan membaik, Indonesian Tobacco (ITIC) catat kinerja positif pada kuartal I


Rabu, 19 Mei 2021 / 11:57 WIB
Permintaan membaik, Indonesian Tobacco (ITIC) catat kinerja positif pada kuartal I
ILUSTRASI. Emiten tembakau dan rokok PT Indonesian Tobacco Tbk berencana melepas 29,13% saham dari modal yang disetor penuh atau setara dengan 276,06 juta lembar saham.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 45,8 miliar pada kuartal I-2021 dibandingkan dengan kuartal I-2020 sebesar Rp 44,9 miliar. Hal ini juga diiringi dengan peningkatan marjin bersih dari 3,9% pada kuartal I-2020 menjadi 4,3% pada kuartal I-2021.

Kinerja ini merupakan hasil dari pertumbuhan penjualan yang solid diiringi dengan inisiatif pengendalian biaya demi kualitas performa keuangan yang lebih baik. Manajemen ITIC menyebut kinerja positif ini akan membuat momentum perusahaan untuk bertumbuh lebih cepat dan bertahan lebih kuat pasca kondisi pandemi di tahun-tahun mendatang.

Presiden Direktur Indonesian Tobacco Djonny Saksono menyatakan, pihaknya bangga karena masih bisa beroperasi di tengah pandemi Covid-19 yang kian berlanjut. ITIC menurutnya telah berhasil mempertahankan pertumbuhan volume penjualan dan pendapatan yang solid selama kuartal I-2021, yang jelas menunjukkan adanya permintaan produk yang kuat di pasar.

Baca Juga: Hingga kuartal I 2021, realisasi capex Gihon Telekomunikasi (GHON) capai Rp 50 miliar

“Selain itu, kami terus melihat adanya pergeseran preferensi konsumen akan produk tembakau iris dikarenakan penerapan cukai yang lebih tinggi oleh pemerintah pusat,” ungkap dia dalam siaran pers yang diterima Kontan, Rabu (19/5).

Kinerja penjualan ITIC pada kuartal I-2021 naik menjadi Rp 45,8 miliar dibandingkan Rp 44,9 miliar yang tercatat di kuartal I-2020. ITIC juga mencatatkan laba operasional yang kuat sebesar Rp 3,2 miliar di kuartal I-2021, lebih tinggi dibandingkan dengan periode kuartal I-2020 sebesar Rp 2,8 miliar

Lalu per 31 Maret 2021, ITIC memiliki total aset sebesar Rp 510,4 miliar, sedikit lebih tinggi dari 31 Desember 2020 sebesar Rp 505,1 miliar, sementara total kewajiban tetap dapat dijaga proporsional terhadap nilai asetnya atau tercatat sebesar Rp 228,8 miliar, meningkat proporsional dari Rp 225,3 miliar di akhir tahun 2020.

Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) manfaatkan momentum kenaikan harga batubara global

Dengan berlanjutnya program vaksinasi nasional yang diprakarsai pemerintah pusat, Indonesia telah melihat sejumlah kasus Covid-19 baru turun secara bertahap yang memberi petunjuk terkait pemulihan ekonomi.

Terlepas dari pemulihan secara bertahap terkait situasi Covid-19, manajemen ITIC menyebut perusahaan terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah risiko penyebaran Covid-19. 

Protokol tersebut termasuk menjaga jarak aman antara pekerja dengan minimal satu meter, khususnya di unit produksi primer dan bagian pengepakan, persyaratan untuk memakai masker, dan menyediakan pembersih tangan dan wastafel dengan sabun di setiap fasilitas kerja.

"ITIC juga akan mengambil langkah untuk meminimalkan risiko lebih lanjut dengan mewajibkan setiap karyawannya untuk membawa makanan dan peralatan sendiri serta menyediakan makanan bergizi bagi pekerjanya, seperti multivitamin dan produk susu secara teratur," tulis manajemen ITIC dalam keterangannya, Rabu (19/5).

Baca Juga: Pendapatan turun 28,95%, Bumi Resources (BUMI) merugi US$ 338,02 juta di tahun lalu

Ke depan, ITIC masih optimistis bisa mencapai target pertumbuhan 10% untuk pendapatannya. Selain itu, ketidakpastian kondisi ekonomi yang semakin menekan pendapatan rumah tangga, tekanan yang cukup besar pada daya beli konsumen, ditambah dengan kenaikan cuka hasil tembakau juga memberi peluang bagi ITIC untuk memaksimalkan strategi penetapan harga.

Untuk sisa tahun 2021, ITIC disebutnya akan terus bekerja untuk merealisasikan strategi pertumbuhan perusahaan yang diyakini dapat tercapai pada akhir tahun.

“Kami akan tetap fokus dalam hal menjaga kualitas produk dan efisiensi operasional dengan mengedepankan sumber daya manusia yang kami miliki, yang merupakan komponen penting dalam hal realisasi pertumbuhan usaha di jangka panjang,” pungkas dia.

Selanjutnya: Galva Technologies (GLVA) targetkan penjualan naik 13,6% tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×