kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Permintaan motor sport makin melesat


Kamis, 26 Mei 2011 / 10:14 WIB
Permintaan motor sport makin melesat
ILUSTRASI. Berbahaya, powerbank dan 3 barang lain ini jangan ditinggalkan dalam mobil.KONTAN/Muradi/2019/05/15


Reporter: Yudo Widiyanto, Maria Rosita | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Penjualan motor sport terus melaju kencang. Sejumlah agen tunggal pemegang merek (ATPM) mengaku penjualan motor sport mereka melonjak tinggi. Misalnya saja penjualan PT Bajaj Auto Indonesia dan PT Honda Prospect Motor (HPM), dan PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).
"Stok kami habis," ujar Budi Dirgantoro, Sales Functional Head PT Bajaj Auto Indonesia, Rabu (25/5).

Motor Bajaj yang penjualannya melaju kencang adalah motor sport produk terbaru baru. Salah satunya adalah seri Bajaj Pulsar 220 cc yang diluncurkan Maret 2011 lalu. Hingga April kemarin, Pulsar 220 cc sudah terjual 600 unit. Dan pada awal Mei 2011, stok Pulsar 220 cc telah habis. "Pertumbuhan cepat sekali. Padahal target semula hanya 400 unit," kata Budi.

Lonjakan permintaan juga terjadi pada seri motor Bajaj Pulsar 135 cc dan Bajaj Pulsar seri 180 cc. Menurut Budi, penjualan ketiga tipe tersebut mengalami lonjakan sangat besar.

Makanya saat ini konsumen harus menunggu. PT Bajaj Auto sedang menanti suplai dari India. Maklum, hingga kini semua jenis motor sport Bajaj di Indonesia masih diimpor secara utuh atau completely buit-up (CBU).

Saat ini Bajaj memiliki tiga produk untuk menembus pasar motor sport. Dari Januari sampai April 2011 lalu, secara total penjualan motor sport Bajaj menembus 2.200 unit. "Bulan Mei ini optimis naik menjadi 2.600 unit total," ujarnya.

Menurut Budi, penjualan yang melesat itu juga karena strategi Bajaj membanting harga. Ambil contoh seri Bajaj 135 cc hanya dijual dengan harga sekitar Rp 14 juta per unit. Padahal motor sport merek lain yang sekelas dijual diatas Rp 15 juta. Maka, "Kami optimistis pengguna motor matik bakal beralih naik motor sport Bajaj," ujar Budi.

Penjualan motor sport YMKI juga melaju kencang. Motor Yamaha yang laris terjual adalah Byson, yang dibanderol Rp 19,9 juta per unit.
Eko Prabowo, General Manager Promotion & Motorsport YMKI mengaku kewalahan menerima lonjakan permintaan Byson dari Januari hingga Maret lalu, sehingga di April dan Mei kehabisan stok. "Byson sudah terjual sebanyak 43.000 unit dari Januari sampai Maret," ungkapnya.

Eko menuturkan, suplai akan kembali normal bulan depan. Selain Byson, Yamaha saat ini mengandalkan motor sport seri Yamaha V-ixion 150 cc dan Scorpio 223 Ccc dengan harga. Penjualan total motor Yamaha periode Januari hingga April 1,1 juta unit. Penjualan Motor Yamaha menyumbang 6,77% terhadap total penjualan Yamaha.

Penjualan motor naik

AHM yang meluncurkan motor sport seri CBR 250 cc Februari lalu juga mengaku kewalahan memenuhi permintaan motor sport. Soalnya, sejak peluncurannya hingga April, penjualan motor sport yang diimpor utuh dari Thailand tersebut mencapai sekitar 2.000 unit. Padahal kuotanya hanya 1.000 unit per bulan. "Kami akan minta tambah pasokan dari sana," kata Sigit Kumala, Senior General Manager Sales Division AHM.

Secara keseluruhan, penjualan motor tahun ini memang naik. Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), selama Januari-April 2011, penjualan motor mencapai 2,6 juta unit, meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu yang berjumlah 2,3 juta unit. Dari jumlah tersebut, porsi penjualan total motor spor adalah 8,22%. Menurut Sigit, saat porsinya memang kecil, namun pasar motor sport terus tumbuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×