Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelat merah produsen semen, PT Semen Batujaraja Tbk (SMBR) menyatakan, permintaan semen di wilayah Sumbagsel menunjukkan pertumbuhan di tengah permintaan semen nasional yang stagnan memasuki triwulan III 2019.
Berdasarkan keterangan yang diterima Kontan.co.id, Rabu (11/9), tercatat pada Agustus 2019, permintaan semen di wilayah Sumbagsel tumbuh mencapai 9,4% apabila dibandingkan bulan sebelumnya.
Kondisi ini sejalan dengan kinerja Semen Baturaja (SMBR) yang basis pemasarannya berada di Sumbagsel. Semen Baturaja berhasil mencatatkan volume penjualan semen sebesar 222.097 ton pada bulan Agustus 2019, atau tumbuh 10,5% dibandingkan bulan Juli 2019.
Baca Juga: Genjot penjualan, begini strategi Semen Baturaja (SMBR)
“Pertumbuhan volume penjualan semen di bulan Agustus 2019 yang cukup signifikan, menunjukkan bahwa siklus permintaan semen di Triwulan III/2019 mulai membaik” ujar Direktur Utama SMBR Jobi Triananda Hasjim.
Pertumbuhan volume penjualan SMBR tertinggi berada di wilayah Sumatera Selatan yang mencapai 12% apabila dibandingkan bulan Juli 2019, bahkan pertumbuhan volume penjualan SMBR sampai dengan Agustus 2019 mencapai 16% apabila dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Pertumbuhan volume penjualan tersebut mampu mengerek market share SMBR di wilayah Sumatera Selatan menjadi 70% atau naik 5% dari bulan Juli 2019 yang mencapai 65%.
Pertumbuhan volume penjualan juga berhasil mengerek pendapatan perseroan pada bulan Agustus 2019 yang tumbuh 10% menjadi Rp 209,4 miliar dari Rp 189,9 miliar dibandingkan bulan Juli 2019.
Baca Juga: Ibu kota pindah, kelebihan pasokan semen diharapkan berkurang
Melihat kondisi permintaan semen di Triwulan III/2019 yang mulai membaik dan mulai menggeliatnya proyek pembangunan infrastruktur milik pemerintah, Jobi semakin optimistis bahwa SMBR mampu mencapai target penjualan semen pada tahun 2019.
“Seiring dengan komitmen pemerintah untuk mempercepat sejumlah proyek pembangunan infrastruktur penghubung seperti ruas jalan tol Sumsel-Lampung dan pencairan alokasi dana desa tahap tiga yang telah dimulai sejak akhir Juli, hal ini jelas akan menjadi katalisator bagi proyek-proyek lainnya,” tambah Jobi.
Selain itu, Perseroan juga akan tetap fokus mengembangkan sektor retail sebagai kontributor utama terhadap volume penjualan SMBR dengan promosi di tingkat retail dan consumer serta memperkuat saluran distribusi dan logistik melalui cement making center.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News