CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.730   -27,00   -0,16%
  • IDX 8.399   -20,58   -0,24%
  • KOMPAS100 1.161   -3,67   -0,32%
  • LQ45 845   -3,45   -0,41%
  • ISSI 293   -0,78   -0,26%
  • IDX30 440   -2,54   -0,57%
  • IDXHIDIV20 510   -4,10   -0,80%
  • IDX80 130   -0,50   -0,38%
  • IDXV30 135   -0,59   -0,43%
  • IDXQ30 141   -1,36   -0,96%

Persaingan Elektronik Kian Ketat, R&D Jadi Senjata Produsen Menangkan Pasar


Jumat, 21 November 2025 / 13:01 WIB
Persaingan Elektronik Kian Ketat, R&D Jadi Senjata Produsen Menangkan Pasar
ILUSTRASI. Produksi AC: Pekerja menyelesaikan produksi air conditioner (AC) rumahan di LG Factory, Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (23/5/2023). KONTAN/Baihaki/23/05/2023


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan industri elektronik di Indonesia semakin ketat, menuntut produsen untuk tidak hanya menghadirkan teknologi baru, tapi juga memastikan keandalan produk melalui riset dan pengembangan yang kuat. Di tengah kompetisi ketat, pemain di industri ini menempatkan riset dan pengembangan alias R&D sebagai elemen kunci yang menentukan kualitas dan daya saing produknya.

Menurut Ha Sang-chul, Presiden LG Electronics Indonesia, kekuatan kualitas hanya dapat dibangun dari proses yang terintegrasi sejak tahap paling awal. “Kami memiliki infrastruktur lengkap dengan standar global untuk menjadikan kualitas sebagai fondasi utama dalam setiap produk yang kami hadirkan,” katanya, Rabu (19/11). 

Sejak mulai beroperasi pada 2023, fasilitas R&D LG di Indonesia mengembangkan dan menguji teknologi yang  tidak hanya menyasar pasar domestik, tapi juga untuk kebutuhan global. Laboratorium ini menangani pengembangan teknologi layar premium seperti OLED, QNED dan Ultra HD.

Ruang lingkup kerja R&D tidak cuma pada tampilan. Setiap rancangan produk diuji melalui simulasi ketahanan jangka panjang, pengujian suhu dan kelembapan tinggi yang merefleksikan iklim tropis Indonesia, hingga uji benturan untuk memastikan daya tahan fisik produk. Pendekatan ini agar setiap desain memiliki ketahanan struktural dan fungsional sebelum memasuki proses produksi.

LG juga memperluas ruang lingkup penjagaan kualitas melalui penguatan kompetensi teknisi. Melalui LG HVAC Academy, perusahaan memberikan pelatihan untuk teknisi AC bangunan komersial, mencakup dasar refrigerasi hingga penguasaan teknis perangkat. 

Baca Juga: Industri Elektronik Masih Tergantung Impor, Pelaku Usaha Dorong Kebijakan Pro-Lokal

Di luar R&D dan produksi, konsumen menjadi bagian penting dari rantai kualitas. Jaringan layanan purna jual yang luas, ditambah opsi layanan fleksibel seperti Evening Service, disiapkan agar pengguna dapat memperoleh dukungan teknis tanpa hambatan waktu.

Selama 35 tahun  di Indonesia, Ha Sang-chul menegaskan bahwa kekuatan kualitas adalah faktor yang menjaga keberlanjutan hubungan perusahaan dengan masyarakat. “Kualitas menjadi refleksi pada terus berkembangnya kepercayaan masyarakat pada LG,” ujarnya.

Ketua Umum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Niti Emiliana menekankan, konsumen saat ini semakin mengutamakan nilai jangka panjang. Karena itu, konsistensi kualitas dan transparansi menjadi aspek yang perlu dibuktikan oleh setiap produsen.

Melalui integrasi R&D, kendali mutu produksi, dan edukasi teknis, LG menempatkan riset sebagai pusat strategi untuk menjaga kualitas dan menghadapi dinamika persaingan industri elektronik di Indonesia.

Selanjutnya: Komisaris Independen Berhenti, Jasa Marga (JSMR) Bakal Gelar RUPS

Menarik Dibaca: IHSG Sesi I Jumat Turun 0,24%, TPIA Pertahankan Posisi Saham Keempat Terbesar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×