kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Persaingan Motor Listrik Makin Memanas, Begini Pandangan Pengamat


Jumat, 28 Oktober 2022 / 20:40 WIB
Persaingan Motor Listrik Makin Memanas, Begini Pandangan Pengamat
ILUSTRASI. Pertumbuhan permintaan motor listrik di tahun 2023 masih sulit diprediksi. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan motor listrik memanas. Hal ini salah satunya terlihat dari aksi Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) yang memulai market test untuk motor listrik Yamaha E01.

Dalam keterangannya, Yamaha resmi melakukan uji coba publik sepeda motor listrik ini ke masyarakat Indonesia mulai bulan depan dengan menyediakan 20 unit E01.

Di sisi lain, perusahaan elektronik PT Hartono Istana Teknologi (Polytron Indonesia) juga akan segera meluncurkan model polytron Evo. Targetnya penjualan motor listrik Evo bisa mencapai 500 unit per bulannya. 

Pengamat otomotif, Bebin Djuana menilai persaingan di pasar motor listrik akan menjadi sangat menarik karena Yamaha sendiri sudah sangat dikenal oleh masyarakat kita. Sementara merk-merk baru lainnya harus menumbuhkan keyakinan pada konsumen.

Baca Juga: Yamaha Mulai Lakukan Tes Pasar Produk Motor Listrik di Indonesia

"Para produsen motor listrik yang baru ini harus menepiskan keraguan dengan spesifikasi dan fitur motor listrik yang lebih baik, lebih menarik dan jaminan purna jual. Yang diuntungkan tentu konsumen mendapatkan produk yang bagus dengan harga terjangkau," kata Bebin kepada Kontan, Jumat (28/10).

Ia melanjutkan, dari dinamika yang terjadi terlihat ketertarikan masyarakat untuk beralih ke motor bertenaga listrik. Di saat yang sama, patut dipertanyakan kembali apakah produsen motor listrik ini sudah siap produksi sesuai dengan permintaan.

Di sisi lain, untuk layanan purna jual atau after sales, Bebin menyatakan jika motor listrik tetap harus melalui perawatan dan pemeliharaan walau tidak sebanyak motor berbahan bakar minyak bumi.

"After sales pada pengertian saat ini perawatan dan pemeliharaan, tetap diperlukan walaupun tidak sebanyak motor berbahan bakar minyak bumi. Pada motor listrik, jaringan distribusi yang luas (bagi merk-merk baru) adalah jawaban untuk permintaan konsumen," sambung dia.

Baca Juga: Polytron Targetkan Penjualan Motor Listrik Evo Capai 500 Unit Per Bulan

Lebih lanjut, Bebin menilai pertumbuhan permintaan motor listrik di tahun 2023 masih sulit diprediksi. Hal ini mengingat kondisi perekonomian tahun depan diperkirakan tidak terlalu cerah, walau rasanya akan lebih baik dari 2022.

"Saya merasa hambatan penjualan motor listrik lebih kecil daripada mobil, namun masih diharapkan kehadiran motor listrik dengan jarak tempuh 100-120km dengan harga dikisaran Rp25 juta, sehingga pengisian baterai atau charging bisa dilakukan di rumah saja," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×