Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Gas (Pertagas) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Maluku, PT Maluku Energi Abadi (MEA) meneken kerjasama program Program 500 MW Maluku dan Program Pengembangan Tenaga Kerja Nasional Daerah (TKND) Maluku pada Selasa (30/3).
Pertagas diwakili Direktur Utama Wiko Migantoro menandatangani MOU dengan Direktur Utama PT Maluku Energi Abadi (Perseroda), Musalam Latuconsina, untuk Rencana Kerjasama Pengembangan dan Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi di Provinsi Maluku.
Adapun, Program 500 MW Maluku diluncurkan untuk mendukung program kerja Kementerian ESDM dan SKK Migas dalam menyediakan akses dan pasokan energi yang cukup untuk masyarakat Maluku. Serta mendorong percepatan pencapaian target produksi 1 BOPD dan 12 MMSCFD gas di tahun 2030, melalui dukungan terhadap percepatan pengembangan infrastruktur gas di Pulau Seram, Provinsi Maluku.
Baca Juga: PGN garap infrastruktur dan layanan distribusi gas bumi di Kawasan Industri Kendal
Gubernur Maluku, Murad Ismail optimistis dengan Program 500 MW dapat memberikan nilai tambah bagi daerah khususnya perekonomian ke depan.
Murad melanjutkan pengembangan gas ditargetkan akan memberikan solusi di bidang ketenagalistrikan dengan menyediakan suplai gas untuk PLTMG milik PLN yang sampai saat ini masih menggunakan high speed diesel, karena belum mendapatkan pasokan gas.
“Pemanfaatan gas bumi nasional akan mendorong efisiensi produksi energi listrik, yang secara nyata akan mampu menjadi pendorong perekonomian Provinsi Maluku dengan ketersediaan energi listrik yang bersaing dan berkelanjutan,” jelas Murad di Jakarta, Selasa (30/3).
Sementara itu, Direktur Utama MEA Musalam Latuconsina menjelaskan potensi gas Wilayah Kerja Seram Non Bula diyakini dapat mendukung pasokan gas untuk proyek strategis Lumbung Ikan Nasional serta memasok pembangkit eksisting dan baru di Provinsi Maluku dan sekitarnya sesuai RUPTL 2018-2028 yang menurutnya setara dengan total kapasitas 500 MW.
Program ini diperkirakan akan menelan investasi mencapai Rp 12 triliun. Selain itu, Musalam mengharapkan, potensi pasar di Maluku dapat tercipta dengan mengandalkan pasokan gas dari Lapangan migas di Maluku.
“Bidang energi sangat membutuhkan kecukupan SDM, barang, dan jasa, apabila direspon sinergis antara BUMD, Pengembangan dan Mitra Strategis maka dapat memberdayakan asset daerah khususnya menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Provinsi Maluku dan sekitarnya,” kata Musalam.
Di saat bersamaan, Pemerintah Provinsi Maluku turut meluncurkan program Pengembangan Tenaga Kerja Daerah Maluku (Maluku TKND Development Program) mengingat banyak proyek energi di Maluku.
Baca Juga: Pertagas Niaga alirkan gas pipa pertama ke industri Jawa Tengah
Selain bidang energi Program TKND Maluku juga berpeluang besar menggerakkan asset daerah Maluku lainnya yaitu bidang Perikanan (Maluku Lumbung Ikan Nasional), dan bidang Pariwisata (Banda Neira).
Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara TBk Suko Hartono mengapresiasi upaya gasifikasi pembangkit di Maluku.
“Kerja sama ini sejalan dengan visi dari Subholding Gas Pertamina Yaitu memaksimalkan gas dalam journey transisi energy yang berkelanjutan, serta menjadi sumbangsih Pertamina Group dalam memeratakan pembangunan infrastruktur energi khususnya gas alam di Provinsi Maluku," pungkas Suko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News