Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Secara mengejutkan PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk melangsingkan organisasi Pertamina Gas ( Pertagas), anak usaha Pertamina yang bergerak di bidang gas. Direksi Pertamina memutuskan untuk melepas (spin off) anak usaha Pertagas yaitu Perta-Samtan Gas dan Perta Arun Gas dan mengalihkannya ke Direktorat Gas Pertamina.
Hatim Ilwan, PR & CSR Manager menjelaskan, keputusan untuk melakukan spin off kedua anak usaha dilakukan agar Pertagas fokus di bisnis transportasi dan niaga gas saja.
"Ke depan sesuai dengan amanat dan permintaan dari Direktorat Gas, Pertagas fokus transportasi dan niaga. Sehingga dua badan usaha ditarik ke Direktorat Gas Persero," jelas Hatim ke Kontan.co.id pada Selasa (6/2).
Selama ini Perta Samtan Gas memang berbeda bisnis dengan Pertagas. Jika Pertagas banyak berbisnis di sektor transportasi dan niaga gas, Perta-Samtan justru fokus berbisnis produksi LPG yang dijual ke ISC.
Begitu juga dengan Perta Arun Gas yang berfokus pada bisnis regasifikasi. Sementara bisnis Pertagas Niaga masih dianggap sejalan dengan bisnis utama Pertagas di transmisi dan distribusi gas.
"Jadi dari sisi aset, kami ada kekuatan di transporter dan saat ini pun transportasi gas boleh dibilang memberikan kontribusi laba 67% atau dua per tiga masih bicara transportasi," ujar Hatim.
Saat ini, Pertagas tercatat telah memiliki pipa transmisi sepanjang 2.300 kilometer (KM). Pada tahun ini juga, Pertagas akan mengoperasikan tambahan pipa transmisi sekitar 500 km.
Dengan alasan ini Hatim juga membantah keputusan Direksi Pertamina untuk melepas dua anak usaha Pertagas ke Direktorat Gas terkait dengan pembentukan Holding BUMN migas yang sudah di depan mata. Menurut Hatim, pembentukan Holding BUMN Migas dan adanya sub holding gas sepenuhnya menjadi keputusan pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News