kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina akan turunkan harga gas Tiung Biru


Kamis, 06 Oktober 2016 / 16:32 WIB
Pertamina akan turunkan harga gas Tiung Biru


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Pertamina (Persero) berencana menurunkan harga jual gas dari Lapangan Jambaran-Tiung Biru dari US$ 8 per mmbtu menjadi US$ 7 per mmbtu. Penurunan harga itu dilakukan untuk menyesuaikan kemampuan pembeli.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, Pertamina sudah membicarakan dengan berbagai pihak, khususnya PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) selaku pembeli, supaya gas dari lapangan tersebut bisa terserap dengan cara menurunkan harga gas tersebut.

“Pertamina masih menentukan harga sekitar US$ 7-an, untuk detail harga ke PLN nanti. Yang penting beli yang pertama dulu (dari Pertamina EP Cepu),” terangnya di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (5/10).

Tapi, Syamsu bilang, penentuan harga dengan PLN sudah dibicarakan. Hanya saja, untuk detilnya masih dalam hitungan. “Tapi gambaran kasarnya bisa segitu (US$ 7 per mmbtu),” ungkapnya.

Asal tahu saja, sebelumnya untuk harga gas dari Jambaran-Tiung Biru ini, sudah ada head of agreement (HoA) antara Pertamina dengan PLN. Hanya saja, PLN tidak sepakat apabila harga tidak di bawah  US$ 8 per mmbtu.

“PLN dengan harga yang dulu kan keberatan. Agar proyek Tiung Biru bisa jalan maka akan ada pembicaraan mengenai harga kemampuan pembeli berapa,” tuturnya.

Adapun, saat ini, Pertamina akan menjadi pembeli satu-satunya gas dari Lapangan Jambaran- Tiung Biru sebesar 170 MMSCFD, setelah PT Pupuk Indonesia tidak jadi membeli gas sebesar 70 MMSFCD. “Tapi kemungkinan pupuk tidak akan membangun di sana, sehingga tidak akan mengambil. Kalau pupuk tidak akan ambil maka alokasinya akan kemungkinan ke Pertamina," ujar Syamsu.

Sementara Direktur Pengadaan PLN, Iwan Supangkat tidak mau berbicara lebih banyak. Ia hanya bilang, keputusan harga ada di Pertamina. Juga mengenai penentuan alokasi gasnya.

“Kita serahkan saja kepada Pertamina, kan ada beberapa juga yang akan membeli,” pungkasnya di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (5/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×