kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina bakal perbanyak fasilitas penjualan Vi-Gas


Rabu, 11 Januari 2012 / 12:56 WIB
Pertamina bakal perbanyak fasilitas penjualan Vi-Gas
ILUSTRASI. Hati-hati! Ini tanda hubungan Anda dengan pasangan sudah tidak sehat.


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Test Test

JAKARTA. PT Pertamina bakal memperbanyak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang menjual Liquified Gas for Vehicle (LGV) atau Vi-Gas. Gairah untuk memperbanyak fasilitas penjualan bahan bakar ramah lingkungan ini dilakukan karena harga jual Vi-Gas direncanakan mengikuti mekanisme pasar yang mengacu pada harga LPG internasional dengan subsidi pemerintah sebesar Rp 1.000 per liter setara Premium (lsp).

Vice President Corporate Communication PT Pertamina, M. Harun mengatakan saat ini Vi-Gas dijual di 10 SPBU. Pertamina selama ini enggan memperbanyak fasilitas penjualan Vi-gas di SPBU-SPBU karena harganya jualnya yang terlalu murah yaitu Rp 3.600 per liter setara premium (lsp). Selama ini, kata dia, rata-rata setiap bulan bahan bakar vi-gas yang terjual sebanyak 24.000 lsp.

Namun, terhitung sejak Selasa (10/1) kemarin, Pertamina menetapkan harga Vi-gas di SPBU-SPBU sudah dinaikan menjadi Rp 5.600 per lsp. Dengan adanya harga baru ini, Pertamina dalam waktu dekat ini bakal menambahkan fasilitas penjualan Vi-gas di 9 SPBU lagi. "Fasilitasnya kami akan siapkan di SPBU yang sudah ada saat ini, di SPBU yang ada Kami tinggal tambah fasilitas penjualan Vi-gas, lokasinya di Jakarta semua," ujar Harun di Jakarta, Rabu (11/1).

Menurutnya, perkiraan investasi untuk menambah fasilitas penjualan vi-gas untuk satu SPBU diperkirakan Rp 1,5 miliar. "Itu untuk satu fasilitas Vi-Gas," ujar Harun.

Harun mengatakan, seiring dengan kebijakan pemerintah mengonversi BBM bersubsidi (premium) sektor transportasi ke gas, pemerintah menetapkan harga jual Vi-Gas akan selalu berubah mengikuti harga LPG internasional, dalam hal ini CP Aramco, dan kurs rupiah terhadap dolar. Namun, pemerintah tetap akan memberikan subsidi sebesar Rp 1.000 per lsp. Sehingga ke depan, harga jual LGV (Vi-Gas) akan berfluktuasi dengan besaran subsidi yang konstan.

Formula harga Vi-Gas mirip dengan formula BBM bersubsidi saat ini. Jika pada BBM adalah Mean of Platts Singapore (MOPS) + Alpha maka pada LGV pun akan mirip yaitu CP Aramco + Betha. "Dengan harga keekonomian ini akan mendorong SPBU untuk melakukan investasi penyiapan sarana Vi-Gas sehingga memperbanyak ketersediaan SPBU yang bisa melayani penjualan Vi-Gas,” kata Harun.

Pemerintah menargetkan jumlah kendaraan yang dikonversi menggunakan Vi-Gas adalah 250.000 kendaraan di Jawa dan Bali, yang terdiri dari kendaraan umum sebanyak 200.000 dan kendaraan pribadi roda 4 yang memiliki mesin di bawah 1.500 cc sebanyak 50.000.

Harun mengatakan Pertamina selaku BUMN yang bergerak di bidang oil & gas turut serta mendukung rencana program konversi yang ditujukan untuk mengurangi beban subsidi. Dukungan yang diberikan berupa penyiapan pasokan produk LGV (Vi-Gas), sarana dan fasilitas yang terdiri dari depot Vi-Gas, dan SPBU yang melayani penjualan Vi-Gas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×