Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) ternyata belum memasukan penawaran untuk mengelola Blok Rokan yang akan habis kontrak pada 2021. Saat ini, Pertamina baru mau memulai buka data di Blok Rokan.
"(Penawaran) Belum. Baru mau mulai data room," ujar Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam ke Kontan.co.id pada Senin (9/4).
Pertamina memang baru memulai buka data Blok Rokan karena Chevron selaku operator blok tersebut baru membuka data untuk Pertamina. Langkah kedua kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) tersebut sesuai dengan izin pembukaan data yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas).
Chevron sendiri disebut-sebut sudah mengajukan penawaran untuk kembali mengelola Blok Rokan pasca 2021. Chevron bahkan telah melakukan pembicaraan dengan pemerintah Indonesia untuk bisa mendapatkan hak kelola blok tersebut.
Blok Rokan menjadi blok minyak penyumbang terbesar lifting minyak Indonesia. Chevron selaku operator telah mengelola Blok Rokan sejak 1971 dengan luas wilayah 6.264 kilometer (km) persegi.
Dalam Blok Rokan tersebut terdapat Lapangan Duri yang memiliki luas 84 mil persegi (mi2). Saat ini Lapangan Duri dikelola dengan teknologi steem flood, yaitu menggunakan teknologi operasi injeksi uap untuk memompa minyak mentah berat dari sumur yang relatif dangkal.
Operasi injeksi uap di Lapangan Duri ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Minyak mentah yang dihasilkan Lapangan Duri ini merupakan minyak mentah yang unik, atau dikenal dengan nama Duri Crude.
Selain lapangan Duri, ada juga Lapangan Minas merupakan salah satu lapangan minyak terbesar yang pernah ditemukan di Asia Tenggara dengan luas 79 mi2. Lapangan ini dikelola dengan teknologi water-flood yaitu dengan menggunakan injeksi air untuk memompa minyak mentah.
Lapangan Minas menghasilkan minyak Sumatran Light Crude yang terkenal di dunia. Tidak hanya menghasilkan minyak mentah, Lapangan Minas ini juga menghasilkan gas. Dari kedua lapangan tersebut, produksi Blok Rokan per 31 Maret mencapai 212.000 barel per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News