kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Pertamina beli perusahaan pelumas asal Thailand


Kamis, 30 April 2015 / 17:15 WIB
Pertamina beli perusahaan pelumas asal Thailand
ILUSTRASI. The Matchmaker


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni PT Pertamina Lubricant merampungkan akuisisi 75% perusahaan pelumas asal Thailand, Amoco Coorporation pada Januari 2015 kemarin. Nilai akuisisi tersebut sekitar US$ 1,5 juta.

Vice President Marketing Ritel Pertamina Lubricants, Redesmon Munir mengatakan, rampungnya akuisisi di Thailand untuk menyasar pasar pelumas di Thailand, Myanmar, Kamboja dan Laos.

“Kita akuisisi hingga 75%, dan produksi di sana 5 juta Liter per tahun,” ujarnya, usai konferensi pers mengenai Pertamax and Fastron Go To Europe 2015, di Senayan City, Jakarta (30/4).

Redesmon mengatakan, pada akuisisi tersebut, Pertamina Lubricant memproduksi beberapa merek, diantaranya Prima XP, Mesran, dan Fastron. “Kategorinya mediumnya dan Low,” katanya.

Dalam waktu dekat, untuk memperbesar pasar di Asia, Pertamina juga akan kembali mengakuisisi perusahaan di negara lain. Sayangnya, Redesmon masih menyimpan rapat nama dan asal perusahaan tersebut. “Karena masih dalam masa evaluasi. Intinya pasar yang potensial di Asia,” katanya.

Sedangkan, untuk benua Afrika. Redesmon bilang, Pertamina Lubricant belum memiliki niatan untuk akuisisi. Tetapi saat ini pelumas asal Indonesia seperti Prima XP, Mesran, Pertamax and Fastron sudah masuk di Afrika Selatan dan Nigeria.

“Saat ini kita masih melihat produk yang masih kita kirim dari sini atau kita bikin dari Eropa ke Afrika Selatan dan Nigeria, untuk Akuisisi di sana kita belum. Karena kita harus mendapatkan oil dan adiktifnya yang agak sulit. Masih perlu upaya,” ungkapnya.

Tahun 2015 ini, Pertamina Lubricant menargetkan produksi pelumas hingga 400.000 Kilo Liter. Dipastikan, untuk pasar domestik 60% dan 40% sisanya untuk luar negeri.

“Tantangannya bagaimana produk kita dilihat sama orang, itu juga terkait dari negara mana, karena kebanyakan orang luar negeri belum memandang negara kita negara otomotif,” jelasnya.

Maka dari itu, untuk memperkenalkan produknya, Pertamina Lubricant bekerjasama dengan Lamborghini dan Ferrari “Dengan bekerjasama bareng lamborghini dan Ferrari, kita bisa kenalkan produk kita ke dunia,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×