Reporter: Ranimay Syarah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Pertamina Lubricant, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) di bisnis pelumas agresif memperluas ekspansi ke manca negara. Saat ini fokus utama Pertamina Lubricants adalah dapat masuk ke pasar China lantarana potensi pasar menarik dan peluang pasar yang lebih besar 10 kali dibanding Indonesia.
Supriyanto DH, Direktur Utama Pertamina Lubricant menyampaikan Pertamina Lubricants sudah mempunyai pasar di China sejak dua tahun lalu. Namun saat ini Pertamina makin memperluas sasarannya. "Sekarang kami ingin penetrasi lebih jauh lagi. Kami sudah punya fasilitas di sana dan dalam waktu dekat akan akuisisi saham perusahaan di China. " kata Supriyanto, dalam siaran pers, Jumat (07/03).
Selain China, akuisisi perusahaan pelumas juga akan dilakukan di Thailand. Dalam waktu empat bulan, Pertamina akan akuisisi saham fasilitas produksi pelumas di sana. Ekpansi ke pasar eksisting juga akan dilakukan seperti di Australia, Singapura, Jepang, wilayah Timur Tengah, wilayah Indochina, Afrika Selatan, serta di Eropa.
Pertamina Lubricant yakinpangsa pasar tahun ini akan lebih tinggi dari tahun sebelumnya hingga 62%, di mana penjualan menghabiskan sebesar 585 ribu kiloliter (kl). Keuntungan Pertamina Lubricant tahun 2013 lalu adalah Rp 2,4 triliun dengan pendapatan (revenue) Rp 12 triliun.
Sedangkan pasar pelumas di Indonesia saja hampir Rp 20 triliun, hal ini yang membuat Pertamina merasa pede bakal ekspansi jauh ke luar negeri. Menurut Supriyanto, kompetitor terbesar Pertamina hanya mampu menguasai 10% pasar.
Selain itu, pembangunan Grease Plant di Tanjung Priok, Jakarta yang awalnya 3.000 mt/ton akan ditingkatkan menjadi 8.000 mt/ton. Konstruksinya akan dimulai dalam waktu dekat dan selesai pada Juni 2015. Grease Plant ini nantinya akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Belum lagi, Lube Oil Blending Plant (LOBP) yang dalam proses pembangunan yang juga berlokasi di Tanjung Priok yang berkapasitas 350.000 ton per tahun maka akan menjadi 600.000 ton per tahun. "Kalau LOBP ini selesai Desember tahun ini, itu investasinya Rp 800 miliar, kalau Grease Plant senilai Rp 500 miliar, " kata Supriyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News