kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pertamina dan Siemens Energy Teken MoU Peluang Bisnis Percepatan Teknologi


Rabu, 14 Agustus 2024 / 21:00 WIB
Pertamina dan Siemens Energy Teken MoU Peluang Bisnis Percepatan Teknologi
ILUSTRASI. Pertamina bekerja sama dengan Siemens Energy untuk mewujudkan energi berkelanjutan


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan Siemens Energy untuk mewujudkan energi berkelanjutan yang aman dan terjangkau di Indonesia. Sinergi ini ditandai penandatanganan nota kesepahaman mengenai pembahasan peluang bisnis dan potensi kolaborasi untuk percepatan teknologi.

Nota Kesepahaman ditandatangani oleh Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina Salyadi Saputra dengan Thorbjörn Fors Senior Vice President dan Managing Director Siemens Energy Asia Pacific . 

Salyadi menerangkan, kerja sama ini sebagai komitmen kedua perusahaan terhadap keberlanjutan, inovasi, dan kemajuan energi.  Melalui Nota Kesepahaman antara Pertamina dan Siemens Energy, pihaknya mengambil langkah maju untuk kepemimpinan energi yang proaktif dan visioner.

Menurut Salyadi, kolaborasi ini lebih dari sekedar aliansi strategis, yakni perpaduan keahlian, sumber daya, dan upaya kolektif bersama untuk mengatasi trilema energi dan memastikan bahwa energi aman, berkelanjutan, serta terjangkau. Tidak hanya untuk saat ini, namun juga generasi mendatang.

Baca Juga: ExxonMobil Indonesia dan SKK Migas Capai Pengapalan-1000 Minyak Mentah

Salyadi mengungkapkan, kolaborasi ini mencerminkan kerja sama antara perusahaan energi dan teknologi, untuk menghasilkan teknologi dan inovasi. Tidak hanya itu, juga menciptakan nilai tambah bagi pemangku kepentingan, komunitas dan lingkungan.

"Kami akan memanfaatkan potensi sumber daya baru terbarukan sebagai langkah energi transisi. Sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi," terang Salyadi dalam keterangan resmi, Rabu (14/8).

Hal senada disampaikan oleh pihak Siemens Energy, Thorbjörn menyampaikan bahwa Pertamina dan Siemens Energy memiliki visi yang sama untuk menjadi perusahaan yang berkelanjutan dan menjalankan transisi energi di Indonesia.

"Indonesia memiliki potensi untuk memimpin transisi energi, dan kemitraan kami dengan Pertamina adalah fondasi untuk membangun masa depan yang berkelanjutan bagi Indonesia. Siemens Energy bukan hanya sekedar penyedia teknologi, namun, kami adalah mitra untuk membentuk lanskap energi baru yang berpijak pada tradisi dan kemajuan," ungkap Thorbjörn.

Andilo Harahap, Managing Director Siemens Energy Indonesia menambahkan, kerjasama ini merupakan sebuah awal dan kesamaan visi. Pihaknya berusaha untuk mengoptimalkan dan menggunakan teknologi yang lebih tinggi sehingga mampu memproduksi energi dengan  efisien, tapi tetap menjaga lingkungan melalui pengurangan emisi.

Dalam nota kesepahaman tersebut, terdapat tiga program utama yang akan dijalankan. Pertama, Power-to-X yang merupakan teknologi inovatif untuk menghasilkan cara baru dalam produksi dan penyimpanan energi terbarukan.

Kedua, pemanfaatan energi panas air limbah upstream. Pada program ini, panas dari air sisa proses dapat dimanfaatkan kembali, sehingga menghasilkan efisiensi energi dan berkelanjutan. 

SVP Research & Technology Innovation Pertamina, Oki Muraza menambahkan, program pemanfaatan energi ini merupakan salah satu lompatan besar. Dengan memanfaatkan teknologi pemanfaatan panas canggih dari Siemens Energy, Pertamina dapat menambah efisiensi operasi hulu, di saat bersamaan juga mengurangi jejak karbon.

"Hal ini menjadi salah satu ekonomi sirkular dalam sektor energi," terang Oki. 

Ketiga, Dekarbonisasi Sektor Kelautan yang akan bermanfaat untuk memantau dan mengelola emisi karbon pada industri maritim. "Ini juga program penting karena industri maritim merupakan komponen penting dalam perdagangan global, dan industri ini menghadapi tantangan untuk pengurangan emisi," tambah Salyadi Saputra. 

Baca Juga: PGN Pastikan Gas Bumi Siap Mengalir ke IKN Jelang HUT RI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×