kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Pertamina dan Sonangol belum menyepakati harga


Rabu, 03 Desember 2014 / 11:17 WIB
Pertamina dan Sonangol belum menyepakati harga
ILUSTRASI. Sebuah jet tempur F-22 Raptor AS terbang di atas wilayah udara Eropa selama penerbangan ke Inggris dari pangkalan udara Mihail Kogalniceanu di Rumania 25 April 2016.


Reporter: Agustinus Beo Da Costa, Pratama Guitarra | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pertamina dan perusahaan minyak asal Angola, Sonangol EP belum mencapai kata sepakat mengenai harga minyak yang akan dipasok ke Indonesia. Diskon harga minyak mentah dari Sonangol EP juga masih simpang siur. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, menyatakan, proses negosiasi pembelian minyak dengan perusahaan dari Angola itu masih berlangsung dan belum tuntas. "Prosesnya belum final, jadi tidak boleh ada kesimpulan apapun," kata Sudirman di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (2/12). 

Menurut dia, soal harga minyak itu akan dibahas secara bisnis antara direksi Pertamina dengan pihak Sonangol. Sudirman berani menjamin bahwa pembelian minyak ke Sonangol tersebut tetap lebih menguntungkan bagi Indonesia. "Penghematan anggaran pasti ada, kalau tidak ada penghematan ngapain dibeli," tegas Sudirman Said.

Sayangnya, karena belum ada kesepakatan, bentuk penghematan pembelian minyak dari Sonangol itu belum terperinci dengan jelas. Karena itu wajar jika hingga saat ini kerjasama dengan Sonangol ini masih menuai tanda tanya besar di masyarakat.

Bahkan, Uchok Sky Khadafi, Koordinator Forum Transparansi Anggaran (FITRA) Selasa (2/12), menuding bahwa pemerintah sekarang telah berbohong mengenai informasi diskon harga minyak dari Sonangol ke Pertamina. Uchok menyatakan, informasi soal diskon harga itu tidak memiliki dasar. 

Kesimpulan tersebut ia peroleh setelah mengumpulkan sejumlah surat dan dokumen mengenai pembelian minyak Sonangol. Uchok mengklaim bahwa sesuai dengan dokumen yang ia temukan, dirinya tidak menemukan adanya kesepakatan diskon harga minyak dari Sonangol kepada Pertamina. 

Uchok hanya menemukan tentang dokumen permohonan diskon harga pembelian minyak yang diajukan oleh Pertamina kepada Sonangol. "Isi surat itu intinya permohonan diskon Pertamina agar mendapatkan diskon harga  15% setiap barel dari harga di pasar internasional yang berlaku saat Pertamina membeli minyak ke Sonangol," jelas Uchok.

Menurut Uchok, Sonangol telah membalas surat dari Pertamina.  Kesimpulannya, Sonangol tidak mengabulkan permintaan diskon harga minyak tersebut. 

Sonangol tetap bersikukuh mematok harga minyak sesuai harga internasional. "Saya melihat pembelian minyak dari Sonangol ini hanya bagian pencitraan pemerintahan Joko Widodo yang ingin menunjukkan mereka bisa mendapatkan minyak mentah dengan harga murah," jelas dia. 

Sementara itu, Suhartoko, Senior Vice President Fuel Retail & Marketing PT Pertamina menyatakan, pihaknya tidak mengetahui klausul tentang diskon pembelian minyak dari Sonangol ke Pertamina. Namun, kata Suhartoko, persepsi pemberian diskon itu sudah tersebar ke banyak orang. "Selama ini orang sudah berpikiran ada diskon 15%," ujar Suhartoko.

Sebagai catatan, beberapa waktu yang lalu, Pertamina menjalin kerjasama pembelian minyak dengan Sonangol.  Latar belakang kerjasama ini sendiri tak lepas dari iming-iming adanya diskon impor minyak. Bahkan informasi diskon harga impor minyak dari Sonangol ini sempat disampaikan oleh Sudirman Said kepada publik. 

Selain soal janji diskon, sasuknya Sonangol ini juga sempat menjadi buah bibir. Maklum, kehadiran perusahaan Angola yang kini dikendalikan oleh taipan dari China, Sampa itu, tak lepas dari peran Surya Paloh. Pemilik Media Group dan pendiri Partai Nasdem adalah kolega dekat Jokowi dan Jusuf Kalla.                       

Kerjasama Pertamina dan Sonangol EP

1.  Memasok minyak mentah untuk kilang Pertamina
- Menurut Menteri ESDM Sudirman Said, kerjasama pembelian minyak mentah dengan perusahaan asal Angola ini bisa menghemat sekitar US$ 2,5 juta per hari atau setara dengan Rp 15 triliun setahun.
- Sonagol EP berencana memasok minyak mentah sekitar 100.000 barel per hari untuk diolah di kilang Pertamina.
- Sonangol EP juga akan bekerja sama dengan Pertamina dalam membangun kilang serta pengelolaan blok migas di Indonesia maupun di Angola.
2.  Memasok gas untuk Pertamina
- Sonangol EP akan memasok satu kargo gas atau setara 338.000 mmbtu-400.000 mmbtu per bulan ke Pertamina.
Sumber: Riset KONTAN (Petrus Dabu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×