kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Pertamina didesak segera bangun kilang baru


Rabu, 20 Juni 2012 / 16:04 WIB
Pertamina didesak segera bangun kilang baru
ILUSTRASI. Daftar kode redeem PUBG Mobile terbaru bulan Juni 2021, buruan tukarkan sekarang juga


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Edy Can


JAKARTA. Rencana PT Pertamina membangun dua kilang baru masih belum jelas. Karena itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Evita Legowo mendesak perusahaan minyak dan gas nasional itu segera merealisasikan rencana tersebut.

Awalnya, Pertamina berniat membangun dua kilang baru di Balongan, Jawa Barat dan Tuban, Jawa Timur. Pembangunan kilang di Balongan akan bekerjasama dengan Kuwait Petroleum Corporation sedangkan di Tuban bersama dengan Saudi Aramco Asia Company Limited.

Belakangan, harga tanah di dua wilayah tersebut terbang tinggi. Berdasarkan informasi, harga tanah di Tuban dan Balongan melejit hingga menyentuh Rp 3,6 juta per meter persegi dari harga awal Rp 65.000 per meter persegi.

Pertamina pun mengubah lokasi pembangunan kilang itu. Evita setuju. "Memang tidak harus di dua lokasi itu dibangunnya, terserah saja di mana lokasinya yang mana yang baik. Yang penting, harus jadi dua kilang baru,” katanya, Rabu (20/6).

Pertamina akhirnya memutuskan akan membangun kilang tersebut di atas lahan sendiri. “Kami hanya ingin memanfaatkan aset yang kami punya," kata Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Masalah lainnya, Pertamina masih menegosiasikan insentif fiskal yang diajukan oleh Kuwait Petroleum ke pemerintah. Insentif belum kunjung disetujui karena dianggap terlalu banyak. Padahal, negosiasi insentif tersebut sudah berlangsung sejak tahun lalu. “Jadi belum pasti Kuwait sama Saudi Aramco yang bangun karena negosiasi belum selesai,” kata Evita.

Pembangunan kilang ini untuk mengantisipasi konsumsi dalam negeri pada tahun mendatang. Produksi kilang sekarang sudah tidak mencukupi kebutuhan dalam negeri.

Saat ini produksi BBM mencapai 40,6 juta kiloliter per tahun terdiri atas premium 12 juta kiloliter per tahun, minyak tanah 7 juta kiloliter per tahun, solar 18,3 juta kiloliter per tahun, dan avtur 8,3 juta kiloliter per tahun. Sementara tingkat konsumsi pada 2012 diperkirakan mencapai 57,1 juta kiloliter. Pada 2018, permintaan BBM nasional diproyeksikan akan mencapai 72,2 juta kiloliter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×