kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina EP Cepu (PEPC) kebut proyek Jambaran - Tiung Biru di kuartal II 2019


Minggu, 14 Juli 2019 / 21:11 WIB
Pertamina EP Cepu (PEPC) kebut proyek Jambaran - Tiung Biru di kuartal II 2019


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melewati kuartal ke-2 tahun 2019, proyek Pengembangan Lapangan Gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru yang dikelola oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) menunjukkan kinerja melampaui target dari aspek konstruksi, drilling maupun skema project financing.

Sebagai informasi, proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dikelola oleh PEPC merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).

Proyek dengan kapasitas produksi sales gas sebesar 192 MMSCFD tersebut nantinya akan dialirkan melalui Pipa transmisi Gresik-Semarang. Dengan cadangan gas JTB sebesar 2,5 triliun kaki kubik (TCF), JTB diharapkan dapat memberikan multiplier effect, khususnya untuk mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Direktur PEPC, Jamsaton Nababan mengatakan, progres konstruksi Gas Processing Facilities (GPF) telah melampaui target progres di angka 25% atau lebih cepat 1% dari target 24% di Q2 2019.

“Percepatan progres konstruksi ini merupakan bentuk komitmen PEPC untuk selalu progresif dalam rangka mengoptimalkan produksi cadangan migas nasional,” jelas Direktur Utama PEPC, Jamsaton Nababan sebagaimana dilansir dari keterangan resmi yang diterima Kontan, Minggu (14/7).

“Saat ini pengerjaan proyek masih on schedule dan kami harapkan progress konstruksi GPF akan bertambah maju sesuai dengan S-Curve yang telah disepakati antara PEPC dengan konsorsium RJJ selaku pelaksana pekerjaan,” lanjutnya.

Lebih lanjut Jamsaton menyatakan bahwa percepatan konstruksi GPF merupakan bagian krusial dari manajemen proyek.

GPF sendiri adalah fasilitas yang berfungsi memproduksi gas dari Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru dengan produksi rata-rata raw gas sebesar 315 MMSCFD dan target gas onstream / komersil pada 2021 dengan sales gas sebesar 192 MMSCFD.

GPF yang akan dibangun menggunakan teknologi dan dirancang guna mendapatkan kehandalan operasi dan ramah lingkungan untuk berproduksi selama 25 tahun.

Selain konstruksi, PEPC sendiri akan melakukan pengeboran 6 buah sumur secara bertahap, di antaranya 4 sumur yang terletak di Wellpad Jambaran East dan 2 di Wellpad Jambaran Central.

Tahapan drilling ditargetkan selesai di Q1 Tahun 2021 untuk mendukung target onstream GPF di Q2 Tahun 2021.

Saat ini, PEPC tengah melakukan kegiatan rig move yang akan dilanjutkan dengan inspeksi kelengkapan peralatan rig, dan memastikan bahwa semua peralatan yang dibutuhkan untuk kesiapan pengeboran telah tersedia.

“Fokus kami adalah mengejar dan mempercepat key indicators dalam mengoptimalkan skedul pengeboran sebelum tajak sumur tahun ini,” jelas Jamsaton.

Per bulan Juni tahun 2019 ini, Total Recordable Injury Rate (TRIR) berada jauh di bawah toleransi, “0” , dan selama tahun 2019 telah tercapai 2,2 juta jam kerja aman untuk proyek JTB.

Tak hanya progres konstruksi dan drilling, dalam skema project financing, PEPC juga menuntaskan Financial Close untuk pendanaan Proyek JTB yang melibatkan 8 international lenders dan 4 lenders nasional, dengan nilai pendanaan sebesar US$ 1,85 miliar.

“Ini merupakan project financing pertama di lingkungan Anak Perusahaan Hulu Pertamina, di mana PEPC memiliki misi mengelola sektor hulu migas sekaligus meningkatkan keekonomian proyek dan memaksimalkan nilai bagi pemegang saham,” tandas Jamsaton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×