kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina EP harapkan sumbangsih dari sumur yang dibor akhir tahun 2019


Jumat, 28 Februari 2020 / 19:32 WIB
Pertamina EP harapkan sumbangsih dari sumur yang dibor akhir tahun 2019


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina EP memastikan sejumlah sumur yang di bor pada akhir tahun 2019 telah rampung.

Direktur Utama Pertamina EP Nanang Abdul Manaf menjelaskan, sejumlah sumur yang ditajak pada bulan Desember 2019 telah mulai berproduksi pada awal tahun ini.

"Sumur-sumur yang ditajak itu pada Januari beberapa sudah mulai berproduksi," terang Nanang kepada Kontan, Kamis (27/2) malam.

Nanang membeberkan, sejumlah sumur tersebut antara lain Sumur Louise, Sumur Bunyu, Sumur Kualasimpang Barat dan Sumur Talangjimar.

Baca Juga: Simak strategi Pertamina untuk kejar target produksi minyak 1 juta barel pada 2030

Dalam catatan Kontan.co.id, sumur Louise-1119 (LSE-1119) di lokasi LSE-P1704 dibor oleh Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) menggunakan rig OW 700 M.

Sumur LSE-1119 dibor hingga kedalaman akhir 1.500 meter. Sumur yang mulai dibor pada Senin (30/12) ini diprediksi akan menambah produksi minyak PEP Asset 5 sebesar 144 barel oil per day (BOPD).

General Manager PEP Asset 5 Andri Haribowo menjelaskan, PEP Asset 5 selalu siap memenuhi target produksi yang diberikan direksi kepada manajemen Asset 5.

“Kami rencanakan dan eksekusi setiap rencana kerja dengan optimal sehingga target produksi dapat terpenuhi. Rig ini sebelumnya beroperasi di sumur LSE-1117 dan berhasil memberikan produksi minyak konstan di angka 500 BOPD,” ujar Andri.

Sementara itu, Sumur Bunyu (B-1803B) dibor oleh PDSI dengan menggunakan rig PDSI, N110 M (1500 HP). Target kedalaman pengeboran sedalam 3.300 meter. Hidrokarbon dari sumur ini diprediksi memberikan sumbangsih bagi PEP Asset 5 sebesar 350 BOPD berupa minyak dan gas sebesar 1,50 MMSCFD.

Adapun, Sumur Kualasimpang Barat (KSB A-11) merupakan salah satu sumur program peningkatan produksi dari Rantau Field. Pengeboran dilakukan dengan kedalaman kurang lebih 1.317 meter dan sumur KSB A-11 diharapkan berkontribusi sebesar 200 barel per day (bopd) terhadap produksi Rantau.

Selain itu, untuk Sumur Talangjimar, Kontan.co.id mencatat, PT Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field optimistis produksi minyak dapat terkerek seiring lancarnya kegiatan pengeboran sumur Talang Jimar (TLJ) 248  / TLJ-32 In Field (INF).

Field Manager Prabumulih Ndirga Andri Sisworo menjelaskan, Sumur TLJ-248 diharapkan mampu mengerek produksi minyak hingga 9.200 bopd dari rata-rata produksi sebesar 8.900 bopd.

Baca Juga: SKK Migas dan KKKS siap optimalkan sumur tua

Adapun, sumur TLJ-248 ditargetkan berkontribusi sebesar 175 bopd. Kendati demikian, Ndirga berharap angka itu dapat bertambah seperti yang terjadi pada sumur TLJ-247 yang berkontribusi hingga 500 bopd.

Selain lewat program percepatan pengeboran sumur, Nanang memastikan pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) guna membahas pengembangan sumur tua.

"Sudah ada kick off dengan SKK Migas dan KKKS lainnya Jumat pekan lalu sambil brainstorming terkait strategi pengelolaan sumur tua," ujar Nanang.

Kendati demikian, ia belum bisa memastikan kapan rencana pemanfaatan sumur tua ini dapat dimulai. Menurutnya, diprediksi ada sekitar 100 sumur hingga 200 sumur yang dapat dimanfaatkan kembali.

"Belum tahu tahun berapa, tapi sudah ada beberapa BUMD yang mengajukan (untuk pemanfaatan sumur tua)," kata Nanang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×