Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) akhir secara resmi mengumumkan kerjasama dengan Open Joint-Stock Company Rosneft Oil Company dalam pembangunan kilang Tuban. Kerjasama tersebut dituangkan dalam framework agreement rencana kerjasama antara di sektor minyak dan gas yang termasuk di dalam proyek Grass Root Refinery Tuban dan peluang kerjasama di bisnis hulu.
Penandatanganan perjanjian pun dilakukan di kantor Pusat Pertamina Jakarta pada hari Kamis (26/5) malam antara Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi dan Vice President for Refining Petrochemicals, Commerce and Logistics of OJSC Rosneft Oil Company Didier Casimiro.
Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, dan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto.
Pertamina mengklaim, pengumuman pemenang mitra kerjasama Pertamina untuk pembangunan kilang Tuban sudah melalui proses seleksi yang ketat dan komprehensif. Sehingga Pertamina pun akhirnya memutuskan untuk melakukan kerjasama dengan perusahaan asal Rusia Rosneft, dimana kerjasama ini dipercaya akan menguntungkan kedua belah pihak naik dari sisi perusahaan dan negara.
OJSC Rosneft Oil Company sendiri telah menunjukkan komitmen untuk membantu Pertamina dan Indonesia. “Pertamina telah melakukan proses seleksi yang ketat dan mendetail dalam memilih partner kerjasama yang dianggap paling sesuai untuk menjalankan proyek ini. Kami sangat mengharapkan kerjasama yang baik dengan OJSC Rosneft Oil Company sebagai mitra pada proyek GRR Tuban,” jelas Rachmad Hardadi.
OJSC Rosneft Oil Company juga menawarkan data-data eksklusif yang dapat mempercepat perkembangan proyek GRR Tuban serta hak eksklusif untuk bekerjasama di sektor hulu di Rusia. OJSC Rosneft Oil Company juga menunjukkan komitmennya memasok minyak mentah untuk proses pengolahan dengan harga paling kompetitif.
Terkait belanja modal, proyek GRR Tuban akan disesuaikan dengan hasil dari studi kelayakan, Basic Engineering Design (BED), dan Front-End Engineering Design (FEED). Nilai investasi proyek ini akan diputuskan setelah hasil analisa tuntas.
Adapun, proses konstruksi proyek GRR Tuban ditargetkan dapat selesai pada 2021. Saat ini, kedua perusahaan tengah berdiskusi secara intens mengenai aset hulu OJSC Rosneft Oil Company yang akan dikerjasamakan dengan Pertamina.
Diharapkan kerjasama ini nantinya dpaat memenuhi kebutuhan produk minyak di Indonesia. Apalagi Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara tetapi belum memiliki kapasitas pengolahan minyak dan gas yang dapat memenuhi kebutuan masyarakat, sehingga masih mengimpor hampir setengah dari total kebutuhan, terutama untuk gasoline.
Untuk itu, Pertamina bekerjasama dengan pihak swasta untuk meningkatkan kapasitas pengolahan untuk memenuhi kebutuhan yang salah satunya adalah GRR Tuban yang dicanangkan sebagai proyek penting dalam mencapai ketahanan energi nasional.
Di sisi lain, kapasitas produksi hulu minyak di Indonesia saat ini masih belum sebanding dengan permintaan. Untuk mencapai tujuan ini tentu diperlukan peningkatan kapasitas produksi hulu baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News