kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina gelar delapan proyek EOR untuk menahan laju penurunan produksi


Rabu, 21 Agustus 2019 / 13:23 WIB
Pertamina gelar delapan proyek EOR untuk menahan laju penurunan produksi
ILUSTRASI. Refenery Dumai


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina, melalui anak usahanya PT Pertamina EP, menggelar delapan proyek pengurasan minyak tahap lanjut atau Enhanced Oil Recovery (EOR). Proyek EOR dilakukan sebagai upaya Pertamina dalam menahan laju penurunan produksi minyak alamiah.

Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu mengungkapkan bahwa sejak April 2019, Pertamina telah membentuk Steering Committee EOR Pertamina dan melibatkan diskusi dengan SKK Migas dan ahli-ahli eksternal. Adapun, kedelapan proyek tersebut meliputi kegiatan EOR di lapangan yaitu Tanjung, Sukowati, Rantau, Sago, Ramba, Jirak, Limau dan Jatibarang.

Baca Juga: Harga minyak brent kembali naik ke US$ 60 per barel

Dharmawan menjelaskan, proyek EOR yang dilaksanakan oleh Pertamina antara lain meliputi implementasi EOR surfactant polymer dan CO2 flooding. “Kami optimis bahwa strategi ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap upaya menahan laju decline rate di lapangan-lapangan Pertamina," jelas Dharmawan melalui keterangan tertulis, Rabu (21/8).

Untuk pilot EOR polymer di Lapangan Tanjung, Dharmawan mengklaim sudah menunjukkan hasil yang positif. Sebagai kelanjutannya, sambung Dharmawan, telah ditanda tangani pokok-pokok kesepahaman antara Pertamina dan Repsol dalam pengelolaan full scale EOR di lapangan Tanjung, termasuk implementasi EOR Surfactant-Polymer.

"Untuk EOR di Tanjung, kami perkirakan dalam dua sampai tiga tahun ke depan produksinya bisa naik 4 hingga 5 kali lipat dari produksi saat ini," kata Dharmawan.

Baca Juga: Pertamina: Kami siap ditugaskan untuk akuisisi di luar negeri

Lebih lanjut, Dharmawan menyampaikan bahwa Lapangan Jirak dan Rantau saat ini sedang dalam tahap implementasi full scale waterflood. “Bersamaan dengan hal tersebut dilakukan studi aplikasi chemical surfactant untuk implementasi EOR,” imbuhnya.

Sementara itu, terkait dengan CO2 flooding, Pertamina saat ini sedang melakukan studi di beberapa lapangan yaitu Jatibarang, Sukowati dan Ramba.

Dharmawan menambahkan, Lapangan Sukowati direncanakan merupakan lapangan aplikasi CCUS (Carbon Capture Utilization & Storage) pertama di Indonesia dengan memanfaatkan CO2 yang dihasilkan dari lapangan Jambaran - Tiung Biru (JTB).

“Implementasi EOR Pertamina memang dimulai di lapangan migas yang dikelola Pertamina EP. Dan kini, kami sudah mulai memperluas ke wilayah kerja PHE,” tambah Dharmawan.

Baca Juga: IPA himbau Pertamina perhatikan aset di dalam negeri

Untuk di wilayah kerja PHE, Pertamina sedang melakukan studi di lapangan Zulu dan E-Main di PHE ONWJ. Selain itu juga di lapangan Batang yang dioperasikan oleh PHE Siak dalam waktu dekat akan dilakukan pilot project EOR steam flooding.

Dharmawan menekankan, implementasi EOR oleh Pertamina juga menjadi perhatian khusus utamanya dalam mengantisipasi alih kelola Blok Rokan. Untuk itu, Dharmawan bilang Pertamina telah melakukan preliminary portfolio (screening dan penetapan prioritas) untuk target lapangan-lapangan yang dapat dioptimasikan melalui kegiatan Primary, Secondary Recovery (Waterflood) dan Tertiary Recovery (Steamflood dan Chemical EOR).

"Mengantisipasi alih kelola Blok Rokan dari Chevron oleh Pertamina tahun 2021, agar Produksi minyak dapat ditingkatkan saat alih kelola," ungkap Dharmawan.

Baca Juga: Makin kondusif, Pertamina kembali salurkan BBM di Manokwari, Sorong, dan Jayapura

Adapun, inisiatif untuk melakukan studi subsurface di beberapa lapangan akan dimulai tahun 2020 untuk mempercepat rencana pengembangannya melalui sinergi dengan institusi, lembaga penelitian, serta universitas dalam negeri.

"Hasil studi ini akan menjadi dasar rencana kerja Pertamina pada awal pengelolaan Blok Rokan," tutup Dharmawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×