Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) akan melaksanakan survei seismik di Wilayah Kerja (WK) East Natuna pada tahun ini. Jika tidak ada aral-melintang, pihaknya berharap dapat melaksanakan pengeboran satu sumur eksplorasi pada 2026 mendatang.
Direktur Eksplorasi Pertamina Hulu Energi Muharram Jaya Penguriseng menyatakan, survei seismik 3D akan dilakukan di tahun ini.
“Mulai pengeboran kemungkinan karena ini banyak sekali yang harus dipersiapkan, jadi setelah seismik selesai 2024 akhir, kita akan processing, mungkin pengeboran awal 2026,” kata Muharram ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (12/1).
Muharram optimistis, potensi migas di East Natuna besar, namun untuk angka pastinya baru akan didapatkan setelah seismik 3D kelar dilaksanakan.
Baca Juga: Kementerian ESDM Buka-Bukaan Lelang Natuna D-Alpha Sepi Peminat
Untuk di East Natuna sendiri, PHE akan mengebor satu sumur dahulu di Lapangan Arwana.
Dalam catatan Kontan.co.id, PT Pertamina East Natuna resmi mengelola Wilayah Kerja (WK) East Natuna yang berlaku selama 30 tahun dengan menggunakan skema cost recovery.
WK East Natuna yang akan dikelola 100% oleh PT Pertamina East Natuna memiliki luas 10.484 km2 yang berada di bagian utara Cekungan East Natuna. Secara geografis terletak di offshore Laut Natuna, sekitar 250 km dari Kepulauan Natuna dan berada di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia-Vietnam.
Total investasi Komitmen Pasti 3 (tiga) tahun pertama pada WK East Natuna ini adalah sebesar US$ 12,5 juta yang meliputi kegiatan studi G&G, akuisisi dan processing 430 km2 data seismik 3D serta pengeboran 1 (satu) sumur eksplorasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News