kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.502.000   11.000   0,44%
  • USD/IDR 16.799   42,00   0,25%
  • IDX 8.636   26,60   0,31%
  • KOMPAS100 1.195   7,04   0,59%
  • LQ45 857   3,49   0,41%
  • ISSI 309   1,50   0,49%
  • IDX30 439   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 511   0,18   0,03%
  • IDX80 134   0,65   0,49%
  • IDXV30 138   -0,04   -0,03%
  • IDXQ30 140   0,27   0,19%

Pertamina Hulu Rokan (PHR) Genjot Produksi Minyak Lapangan Tua lewat Teknologi CEOR


Senin, 22 Desember 2025 / 12:51 WIB
Pertamina Hulu Rokan (PHR) Genjot Produksi Minyak Lapangan Tua lewat Teknologi CEOR
ILUSTRASI. Pertamina Hulu Rokan (Dok/PHR)


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mencatat peningkatan produksi dan perolehan minyak dari lapangan tua melalui penerapan teknologi Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR).

Teknologi ini memungkinkan cadangan minyak yang sulit diakses dengan metode konvensional, seperti injeksi air biasa, untuk diambil secara lebih optimal.

PHR menggunakan kombinasi tiga bahan kimia alkali, surfaktan, dan polimer (ASP) yang diinjeksikan ke dalam reservoir untuk menyapu minyak dari pori-pori batuan.

Surfaktan berperan utama untuk melepaskan ikatan minyak dengan menurunkan tegangan antar muka antara minyak dan air.

Baca Juga: Gandeng Kemenkop, Pertamina NRE Bangun PLTS KDKMP Pertama Berkapasitas 400 Ribu Watt

Polimer berfungsi menyapu minyak yang telah terlepas, sedangkan alkali membantu mengurangi penyerapan surfaktan dan polimer oleh batuan reservoir, sehingga sisa minyak yang terperangkap lebih mudah mengalir.

Peningkatan produksi minyak telah terlihat pada uji coba lapangan Proyek Surfactant Extended Stimulation (SES) di Lapangan Balam South, Kabupaten Rokan Hilir – Riau, yang dimulai pada Juli 2025.

Lapangan Minas di Wilayah Kerja Rokan, yang berproduksi sejak 1952, termasuk lapangan tua, namun masih menyimpan potensi cadangan besar yang bisa dimanfaatkan dengan teknologi CEOR. Penerapan CEOR di lapangan ini menjadi bagian dari upaya PHR mendukung ketahanan energi nasional, sesuai amanah program Asta Cita Presiden RI, dengan target perolehan tambahan 12–16% dari Original Oil in Place (OOIP).

“Sukses CEOR di Lapangan Minas akan membuktikan bahwa teknologi mampu memperpanjang usia produksi lapangan tua dan berkontribusi terhadap produksi migas nasional,” ujar Syaiful Ma’arif, Vice President Secondary & Enhanced Oil Recovery (VP S-EOR) PHR Regional 1, dikutip Senin (22/12/2025).

Baca Juga: Dexter Resmi Masuk Indonesia, Bawa Inovasi Skincare Bayi untuk Iklim Tropis

PHR akan memulai injeksi ASP skala komersial pada 23 Desember 2025. Peningkatan produksi diperkirakan mulai terlihat pertengahan 2026, dengan target tambahan mencapai 2.800 barel per hari pada puncaknya.

Syaiful menekankan bahwa keberhasilan proyek ini membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk Pemerintah Pusat dan Daerah, Pertamina, serta masyarakat.

Menurutnya, CEOR bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi strategi nasional untuk menjaga ketahanan energi. Dengan memaksimalkan cadangan minyak di lapangan tua, teknologi ini diharapkan mendekatkan Indonesia pada target produksi 1 juta barel per hari pada 2030.

Teknologi CEOR juga menerapkan prinsip keberlanjutan dengan memaksimalkan penggunaan infrastruktur yang ada, sehingga pelaksanaan proyek menjadi lebih efisien.

“Keberhasilan proyek CEOR di Lapangan Minas akan menjadi tonggak penting, membuka jalan bagi penerapan teknologi serupa di lapangan-lapangan lain di Indonesia,” tambah Syaiful.

Baca Juga: Bahlil Pastikan Pasokan Listrik Nasional Aman Jelang Natal dan Tahun Baru

Selain itu, bahan kimia utama racikan surfaktan merupakan hasil inovasi tim PHR di laboratorium berbasis petroleum sulfonate, bersinergi dengan PT Pertamina Lubricant (PTPL) sebagai mitra teknis untuk pengadaan bahan baku, proses blending, quality assurance, hingga pengiriman ke lokasi proyek.

Bahan ini telah diuji secara laboratorium dan lapangan, menunjukkan efektivitasnya dalam meningkatkan perolehan minyak.

Dengan pemanfaatan bahan kimia khusus, CEOR menjadi harapan baru bagi peningkatan produksi migas nasional sekaligus mendukung target pemerintah dalam menjaga ketahanan energi, terutama dari lapangan tua.

Selanjutnya: Janu Putra (AYAM) Akan Impor Indukan Ayam dari AS dan Selandia Baru pada 2026

Menarik Dibaca: Pasar Kripto Memantul Naik, Audiera (BEAT) Menduduki Puncak Kripto Top Gainers.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×