Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) menggandeng Hyundai Motor Group dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengembangkan proyek waste-to-hydrogen (W2H) di Bandung.
Proyek ini ditujukan untuk mengolah sampah menjadi hidrogen rendah karbon yang akan dimanfaatkan sebagai energi bersih masa depan.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan dalam ajang Global Hydrogen Ecosystem Summit and Convention di Jakarta Convention Center, Selasa (15/4).
Baca Juga: Jakarta Aquarium Perkenalkan Waste Station dan Alternatif Pengurangan Plastik
Proyek akan memanfaatkan biomethane dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Jawa Barat. Gas tersebut nantinya akan dikonversi menjadi hidrogen melalui fasilitas pengisian bahan bakar hidrogen yang memanfaatkan Stasiun CNG milik Pertamina. Target operasional proyek ditetapkan pada 2027.
Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Baru Pertamina A. Salyadi D. Saputra mengatakan, proyek ini menjadi bagian dari strategi Pertamina untuk mempercepat transisi energi.
“Hidrogen dari TPA Sarimukti akan diproses di Stasiun CNG dan menjadi bagian dari upaya pengurangan emisi karbon serta penciptaan lapangan kerja,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (15/4).
Baca Juga: Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Seluas 22,15 Ha di IKN Selesai Dibangun
Pertamina melibatkan tiga subholding dalam proyek ini: Pertamina Power Indonesia, PGN, dan Pertamina Patra Niaga. Masing-masing akan berperan sesuai bidang bisnisnya.
Sementara itu, Hyundai Motor Group akan menyediakan teknologi modular reforming serta membangun stasiun pengisian bahan bakar hidrogen. Pabrikan otomotif asal Korea Selatan ini juga berencana mengembangkan kendaraan hidrogen di Indonesia.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Jabar, Sumasna menilai proyek ini dapat menjadi solusi atas persoalan pengelolaan sampah yang selama ini menjadi tantangan utama di Jawa Barat.
“Kami berharap ini bisa menjadi model proyek pengelolaan sampah berkelanjutan di daerah lain,” ujarnya.
Inisiatif ini juga sejalan dengan Roadmap Hidrogen dan Amonia Nasional (RHAN) serta target Net Zero Emission Indonesia 2060. Proyek W2H ditargetkan masuk ke pasar hidrogen nasional pada 2029.
Selanjutnya: Pefindo: Nilai Jatuh Tempo Surat Utang Multifinance di 2025 Capai Rp 30,60 Triliun
Menarik Dibaca: Harga Poco F7 Ultra Paling Update, Lengkap dengan Fitur Canggih yang Ditawarkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News