Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina International Shipping (PIS) mengungkapkan komitmennya memperkuat standar Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) sebagai strategi utama menuju shipping excellence.
Direktur Armada PIS M. Irfan Zainul Fikri, menuturkan HSSE kini menjadi tolok ukur keberlanjutan bisnis, bukan sekadar pemenuhan teknis.
"HSSE adalah second line of defense yang memastikan keputusan operasional, komersial, hingga strategis dijalankan dengan aman, selamat, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (11/9/2025).
Irfan menambahkan, pemanfaatan teknologi digital, artificial intelligence (AI), dan analisis prediktif akan mengubah pendekatan HSSE dari reaktif menjadi proaktif, bahkan prediktif.
Baca Juga: PIS Bidik Pasar Non-Energi, Bakal Angkut Amonia hingga Dry Bulk
“HSSE menjadi nilai strategis yang memperkuat daya saing bisnis di tingkat global,” katanya.
Sejalan dengan itu, PIS telah menjalankan sejumlah inisiatif. Pada 2024, perseroan mencatat zero fatality kru kapal dan 40,5 juta jam kerja aman. PIS juga meluncurkan Pertamina Safety Approval (PSA), mekanisme vetting nasional yang kini diadopsi secara luas oleh industri perkapalan.
Selain itu, PIS mulai membatasi usia kapal produk maksimal 28 tahun pada 2025, yang akan diturunkan lagi menjadi 25 tahun pada 2028. Perseroan juga menerapkan standar global pengelolaan kapal, mulai dari Zero NoA, Zero Fraud, TMSA, hingga aktif dalam SIRE.
Baca Juga: Menilik Langkah PIS Jaga Kinerja di Tengah Tekanan Ekonomi Global
Menurut Irfan, dengan berbagai langkah tersebut, PIS ingin memastikan HSSE bukan hanya program kepatuhan, melainkan bagian dari identitas perusahaan. Pendekatan ini diharapkan membawa PIS dan industri pelayaran nasional mencapai shipping excellence sekaligus memperkuat posisi Indonesia di kancah maritim global.
Adapun, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Capt. Antoni Ari Priadi, menekankan faktor manusia tetap menjadi aspek krusial dalam keselamatan maritim. Menurutnya, lebih dari 90% kecelakaan laut berakar pada kelalaian awak kapal.
Baca Juga: Pertamina International Shipping (PIS) Pangkas 37,9% Beban Operasional di 2024
Selanjutnya: Rupiah Menguat Tipis pada Kamis (11/9/2025), Ini Proyeksinya untuk Jumat (12/9/2025)
Menarik Dibaca: 4 Manfaat Madu untuk Wajah, Bekas Jerawat Jadi Cepat Hilang!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News