kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina jaga kinerja operasi arus minyak kilang sepanjang tahun 2020


Selasa, 02 Februari 2021 / 16:03 WIB
Pertamina jaga kinerja operasi arus minyak kilang sepanjang tahun 2020
ILUSTRASI. Fasilitas migas Pertamina.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina  melalui Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) berhasil menorehkan raihan positif untuk target kinerja operasi di arus minyak di tahun 2020.

Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical KPI Ifki Sukarya mengungkapkan, perusahaan berhasil merealisasikan target penyerapan crude & produk intermediate untuk diolah di kilang Pertamina sebanyak 7,34% di atas target tahun 2020. Selain itu, bagi produk kilang yang dihasilkan untuk dikonsumsi mengalami peningkatan sebesar 11,49%. 

Dari total pengolahan crude dan intermediate  di Kilang, KPI dapat menghasilkan prosentase hasil produk utama kilang yang dapat dikonsumsi masyarakat lebih tinggi 3,87% di atas target awal. 

Asal tahu saja, produk Kilang Pertamina diantaranya adalah Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Kerosene, Avtur, Solar & Biosolar, Dexlite, Pertadex, Paraxylene dan Benzene. 

Baca Juga: Pertamina beberkan rencana jangka panjang green transition pada 2035, ini strateginya

“Pencapaian kinerja operasi di arus minyak kilang yang positif menunjukkan komitmen tinggi insan PT KPI untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan energi nasional dengan tetap memperhatikan efisiensi serta protokol kesehatan dan keselamatan kerja dalam pengelolaan Kilang,” kata Ifki dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (2/2).

Dia menambahkan pencapaian positif kinerja operasi arus minyak didukung dengan pencapaian efisiensi proses dalam rangka mengurangi pemakaian energi yang diperlukan untuk mengoperasikan kilang yang dinamakan Energy Intensity Index (EII) sebesar 109,56% di bawah target maksimal yang diijinkan sebesar 111% (semakin rendah semakin baik). 

Aspek kehandalan Kilang pun meningkat dari indikator Plant Availability Factor, yang merupakan indikator jaminan ketersediaan hari operasi kilang untuk pencapaian target produksi dari target di 2020 sebesar 99,12 % meningkat menjadi 99,57%. 

Ifki menambahkan bahwa kinerja operasi positif ini merupakan konsolidasi kinerja dari 6 Refinery Unit yang ada di Dumai, Plaju, Balongan, Cilacap Balikpapan, dan Kasim serta 1 Kilang TPPI yang ada di Tuban dengan didukung oleh lebih dari 5.300 pekerja Kilang yang senantiasa beroperasi 24 jam setiap hari.

Selain mengoperasikan kilang-kilang yang ada secara efisien, KPI juga berupaya optimal untuk mewujudkan ketahanan energi nasional di masa mendatang, dengan berkomitmen dalam melaksanakan upgrading kilang-kilang di Indonesia yang dinamakan dengan Refinery Master Development Program (RDMP). 

Proyek tersebut disebut bakal meningkatkan kapasitas kilang, memperbaiki kualitas produk, dan menurunkan harga pokok produksi bahan bakar minyak (BBM) yang akan mendorong peningkatan devisa serta penerimaan pajak.

Baca Juga: PLN resmi pasok listrik untuk wilayah kerja Blok Rokan

Dia bilang, KPI senantiasa memperhatikan keberlangsungan Kilang Pertamina dengan memperhatikan supply dan demand masa kini dan masa mendatang serta harapan para stakeholders demi ketahanan energi. Tak luput juga dalam menjalankan amanat mulia, PT KPI tetap memperhatikan keselamatan para pekerja dari jam kerja, luar jam kerja hingga area tempat tinggal pekerja Kilang.

“Kilang Pertamina Internasional senantiasa berupaya secara optimal memberikan kinerja yang terbaik serta manfaat lebih bagi bangsa Indonesia dengan melakukan peningkatan kinerja operasional kilang dengan memperhatikan efisiensi dan keselamatan kerja sekaligus melaksanakan proyek strategis nasional di kilang Pertamina untuk pencapaian profit yang optimal dan ketahanan energi nasional,” pungkas Ifki.

Selanjutnya: Indonesia berpeluang menjadi pengekspor aspal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×