kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina kerja sama dengan ITB dan Pupuk Kujang untuk bangun pabrik katalis nasional


Rabu, 29 Juli 2020 / 20:55 WIB
Pertamina kerja sama dengan ITB dan Pupuk Kujang untuk bangun pabrik katalis nasional
ILUSTRASI. Menteri ESDM Arifin Tasrif. ANTARA FOTO/Didik Setiawan/wpa/hp.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) dan PT Pupuk Kujang mencetak sejarah baru dengan menandatangani kerja sama perusahaan patungan (joint venture) pada Rabu (29/7) untuk membangun pabrik katalis nasional pertama di Indonesia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif yang turut hadir dalam acara penandatanganan tersebut menyatakan, pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) merupakan target pemerintah. Di samping dalam rangka meningkatkan ketahanan energi nasional, juga untuk mengurangi tekanan ekonomi karena impor bahan bakar. 

Saat ini, Indonesia memiliki tiga proyek strategis nasional. Di antaranya Kilang Dumai yang sudah menghasilkan D100 sebagai sebagai langkah awal. "Ada lagi di Kilang Cilacap yang akan menghasilkan biodiesel dan saat ini pabrik katalis yang ditargetkan selesai tahun 2021. Marilah bersama-sama mendukung program strategis nasional demi ketahanan energi Indonesia,” ujar Arifin dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Rabu (29/7).

Baca Juga: Pasca restrukturisasi, Pertamina konsisten fokus layani masyarakat hingga Pelosok

Di kesempatan yang sama, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan, penandatangan kerja sama Pertamina selaku BUMN dengan ITB merupakan peletakan pondasi agar perekonomian nasional ke depan lebih stabil.  “Dengan pengembangan bioenergi, kita bisa mengurangi ketergantungan kepada impor BBM,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, kebutuhan energi di Indonesia terus meningkat, sehingga ketahanan energi adalah suatu keharusan. Sangat tepat ketika pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan untuk mulai melakukan transisi ke arah energi yang ramah lingkungan.

Dia menegaskan, di dunia juga terjadi global megatrend dari sisi energi yang mana mulai dari 2030 pertumbuhan dari EBT akan lebih tinggi dibandingkan energi fosil. Oleh karena itu, tepat sepuluh tahun sebelumnya, Pertamina menetapkan tonggak bersejarah untuk mulai menyiapkan pabrik katalis merah putih untuk mengoptimalkan pengembangan bioenergi di Indonesia.

Pertamina telah menetapkan visi ke depan untuk melakukan transisi energi dengan mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Minyak kelapa sawit menjadi salah satu sumber daya alam yang sangat banyak di Indonesia sehingga patut untuk terus dikembangkan di masa mendatang.

Baca Juga: Pertamina Hulu Mahakam memulai konstruksi 3 proyek anjungan lepas pantai

Nicke menambahkan, pembangunan pabrik katalis ini sekaligus juga akan mendorong TKDN di industri migas dan industri kimia. Selanjutnya, banyak jenis katalis juga yang akan ditemukan sehingga dengan pabrik ini Indonesia bisa memproduksi banyak katalis dari dalam negeri. 

“Target marketnya sudah ada, kami komitmen membuka kilang untuk uji coba. Pertamina juga memiliki komitmen untuk melakukan investasi di pabrik katalis merah putih. Mudah-mudahan ini semua bisa meningkatkan industri nasional dan menyerap tenaga kerja yang banyak,” pungkas Nicke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×