kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pertamina minta penambahan kuota premium


Senin, 28 November 2011 / 09:11 WIB
Pertamina minta penambahan kuota premium
ILUSTRASI. Promo BreadTalk periode 4-8 Januari 2021 menawarkan aneka roll cakes mulai dari harga Rp 55.000. Dok: Instagram BreadTalk


Reporter: Petrus Dabu |

JAKARTA. PT Pertamina meminta pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menambah kuota premium tahun ini sebanyak 500.000 kiloliter (kl). Alasannya, Pertamina memastikan konsumsi premium tahun ini bakal melampaui kuota Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2011.

Menjelang Natal dan tahun baru nanti, Pertamina memprediksi konsumsi BBM bersubsidi, terutama premium bakal membengkak. "Hanya tiga daerah yang on track, selebihnya melebihi kuota," ujar Muhammad Harun, Vice President Corporate Communication Pertamina, Jumat malam (25/11). Karena itu, Pertamina minta tambahan 500.000 kl sehingga stok BBM cukup sampai akhir tahun.

Catatan saja, APBN-P 2011 menetapkan kuota BBM bersubsidi tahun ini 40,49 juta kl. Rinciannya, kuota premium sebanyak 24,54 juta kl, kuota solar 4,15 juta kl, dan kuota minyak tanah 1,8 juta kl. Untungnya, menurut Harun, konsumsi solar dan minyak tanah diperkirakan tidak melebihi kuota.

Pertamina sudah menyampaikan permintaan tambahan kuota ini ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Namun, saat ini, belum ada tanggapan resmi dari lembaga itu.

Harun mengatakan, apabila tak ada tambahan kuota, Pertamina akan terpaksa menanggung kerugian seperti tahun-tahun sebelumnya. Repotnya, tahun lalu, pemerintah menolak ikut menanggung kerugian Pertamina tersebut. "Kami pernah loss sampai
Rp 2,5 triliun," ujarnya.

Sekadar menyegarkan ingatan, sampai Oktober 2011, realisasi konsumsi BBM bersubsidi sudah mencapai 85,02% atau 34,42 juta kl dari kuota 40,49 juta kl tahun ini. Angka konsumsi tersebut melonjak 8,74% dibandingkan periode sama tahun 2010.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH MIGAS) Tubagus Haryono menguraikan, konsumsi premium sampai Oktober mencapai 21,02 juta kl atau 85,67% dari kuota 24,53 juta kl. Konsumsi itu naik 10,74% dari periode sama tahun lalu. Sedang konsumsi minyak tanah 1,46 juta kl atau 81,24% dari kuota, dan konsumsi solar 11,94 juta kl atau 84,37% dari kuota

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×