Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) optimis bisa memenuhi kebutuhan premium yang melonjak saat Lebaran dari 63.500 kilo liter (KL) menjadi 96.000 KL per hari.
Vice President Corporate Communications Pertamina Mochamad Harun menjelaskan, keyakinan tersebut menyusul kembali normalnya produksi dari refinery unit 4 atau Kilang Cilacap setelah sebulan terakhir berstatus turn around (TA). Istilah TA merupakan kondisi pemeliharaan rutin yang dilakukan untuk fasilitas produksi kilang.
"Kilang Cilacap saat ini sudah beroperasi penuh dan siap memasok peningkatan kebutuhan BBM selama arus mudik dan arus balik Lebaran," kata Harun, akhir pekan lalu.
Mantan manajer humas PT Pertamina EP itu menyebut, Kilang Cilacap memiliki kapasitas pengolahan minyak 248.000 barel per hari (bph) dan merupakan kilang penghasil BBM terbesar di Indonesia. Kilang itu merupakan salah satu dari enam unit Kilang Pertamina yang memasok 34% kebutuhan BBM nasional atau 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa.
BBM yang dihasilkan Kilang tersebut didistribusikan ke Bandung, Tasik, sepanjang jalur selatan Jawa, Jogjakarta dan Boyolali yang semuanya dialirkan melalui pipa. Kilang ini juga memasok kebutuhan BBM di daerah Tegal, Purwokerto dan beberapa daerah di jalur utara Jawa bagian tengah. Selain BBM, kilang itu juga memproduksi aspal dan base oil untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur Indonesia.
Pemeliharaan di Kilang Cilacap dimulai 1 Juli 2010 dan selesai 31 Juli 2010. Perseroan melakukan pemeliharaan rutin di unit Utilitties, Fuel Oil Complex (FOC) II dan Paraxylene. Sedangkan untuk unit FOC I sudah mengalami pemeliharaan pada 2008, sehingga pada jadwal TA yang dilakukan bulan lalu, FOC I tetap beroperasi dan tetap bisa mensuplai BBM sebanyak 118.000 bph. Sementara, FOC II didesain untuk mampu memproduksi BBM sampai kapasitas 230.000 bph.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News