Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pertamina dan empat perusahaan migas (NOC) akan menandatangani memorandum of understanding terkait program modernisasi dan peningkatan kapasitas 5 kilang minyak (Refinery Development Master Plan) milik Pertamina.
Senior Vice President Business Development PT Pertamina Iriawan Yulianto mengatakan keempat perusahaan minyak itu adalah perusahaan Thailand PTT yang akan meng-upgrade kilang Balongan, Cinopec yang akan mengerjakan kilang Plaju, Saudi Aramco yang akan menggarap kilang Dumai dan Cilacap .
Terakhir perusahaan asal Jepang JX Nippon yang akan menggarap kilang Balikpapan. " Kami berharap tanggal 10 Desember ,CEO kamu dan CEO empat perusahaan itu akan menandatangani MoU di Jakarta," ujar Iriawan Yulianto, Kamis (4/12)
Menurut Iriawan Yulianto keempat perusahaan migas itu dipilih karena dianggap memiliki kapasitas teknologi, kemampuan memasok feedstock, dan jaringan. Meski demikian, ia mengaku belum tahu kebutuhan crude oil atau feedstock yang akan dipasok oleh masing-masing perusahaan." Masih dalam perhitungan," tegasnya.
Direktur Pertamina Ahmad Bambang mengatakan peletakan batu pertama untuk modernisasi dan penambahan kapasitas empat kilang minyak ini dilakukan pada tahun 2018. Namun secara umum empat kilang yaitu Balongan, Plaju, Dumai dan Cilacap akan dituntaskan sebelum tahun 2020.
Sedangkan kilang Dumai akan ditargetkan tuntas pada 2025. Hal ini karena infrastruktur di kilang Dumai lebih sulit dikerjakan.
Total investasi untuk upgrading dan modernisasi 5 kilang minyak itu sebesar US$ 20 miliar sampai US$ 25 miliar . Dananya berasal dari empat partner tersebut akan digunakan untuk menambah crude distillation unit.
Penyertaan modal Pertamina hanyalah tanah dan kilang yang sudah ada. Investasi yang dikeluarkan oleh empat partner itu akan dibayarkan melalui hasil produksi lima kilang tersebut berupa bahan bakar minyak.
Jika program Refinery Development Master Plan tuntas dikerjakan, maka total kapasitas kelima kilang minyak milik Pertamina itu akan meningkat dua kali lipat dari 800.000 barel per hari saat ini menjadi 1,6 juta barel per hari . Dengan begitu, penambahan kapasitas dan modernisasi kilang ini setara dengan pembangunan 2 sampai 3 kilang minyak baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News