Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
"Apalagi program langit biru terus bisa di jalankan di berbagai daerah. Hal ini juga bisa mengurangi beban import untuk produk BBM yang sudah jadi," ungkap dia.
Untuk itu, lanjut Mamit, Pertamina harus terus bisa menjaga pasokan BBM ramah lingkungan, sehingga masyarakat tidak sulit untuk mendapatkan BBM tersebut.
"Apa yang dilakukan oleh Pertamina dengan memberikan promo melalui aplikasi ypertamina saya kira harus tetap dilakukan karena ini akan semakin memanjakan konsumen dalam membeli bbm ramah lingkungan," ucap Mamit.
Selain itu, tambah Mamit, digitalisasi untuk SPBU yang bisa menggunakan aplikasi Mypertamina juga harus semakin ditingkatkan.
Baca Juga: Kian mudah, Tugu Insurance sediakan asuransi di aplikasi MyPertamina
Karena pastinya akan mengerek kinerja Pertamina sektor hilir mengingat BBM RON tinggi terutama Pertamax ke atas merupakan BBM yang tidak di atur harganya oleh Pemerintah secara langsung.
"Harga Pertamax memang mengikuti trend harga minyak dunia," ujarnya.
Sementara itu, pengamat ekonomi energi UGM Fahmi Radhi mengatakan, untuk hasilkan Pertamax dan BBM Euro-4, Pertamina harus melakukan upgrading di kilang yang ada. Bahkan jika perlu bangun kilang baru.
Sebagai kilang yang sudah berumur, RU Dumai kata Fahmi sebenarnya didesign tidak untuk hasilkan Pertamax dan Euro-4. Kalau pun mampu produksi, kapasitas produksinya memang cukup terbatas. Karena itu dalam jangka panjang Pertamina tetap perlu membangun kilang baru.
"Seperti yang direncanakan di Cilacap, Bontang dan Tuban, perlu terus didorong supaya terwujud," katanya.
Sebagai tambahan, RU II Dumai selanjutnya akan melakukan lifting kedua sebanyak 45.000 barrel yang direncanakan pada tanggal 25 hingga 26 April 2021. (Choirul Arifin)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pertamina RU Dumai Kini Sanggup Produksi Pertamax, Upgrading Kilang Berjalan Baik,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News