Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) siap berinvestasi di perusahaan teknologi berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT). Pertamina juga akan mengembangkan research and development (R&D) teknologi khusus EBT.
Corporate Secretary Pertamina, Syahrial Mukhtar mengatakan, riset dan pengembangan teknologi ini akan untuk mengembangkan teknologi penyimpanan energi berbasis EBT. Sebab sejauh ini belum ada teknologi yang khsuus untuk menyimpan energi berbasis EBT.
"Bisa tidak kami punya baterai kapasitas besar 20 MW (megawatt) misalnya atau lebih. Itu tantangannya," jelas Syahrial, Selasa (12/12).
Menurut Syahrial, penyimpanan listrik yang dihasilkan oleh EBT itu penting. Sebab saat ini listrik hasil EBT tidak bisa disimpan.
Jika Pertamina berhasil mengembangkan penyimpanan EBT maka Syahrial yakin akan terjadi perpindahan penggunaan energi, dari energi konvensional ke EBT.
"Kalau teknologi baterai sudah ada, akan ada shifting pengguna energi. Teknologi butuh kapasitas dan keekonomian. Ujungnya EBT ini mampu tidak menghasilkan biaya yang lebih murah," jelasnya.
Di Indonesia pemanfaatan EBT masih sangat rendah dibandingkan potensi yang ada. Saat ini pemanfaatan Indonesia baru mencapai 8.216 GW dari potensi EBT sebesar 443.208 MW.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News