kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Pertamina targetkan skema kemitraan di Kilang Cilacap rampung kuartal I 2020


Kamis, 12 Desember 2019 / 22:23 WIB
Pertamina targetkan skema kemitraan di Kilang Cilacap rampung kuartal I 2020
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas di kawasan kilang PT. Pertamina RU (Refinery Unit) IV Cilacap, Jawa Tengah, Senin (15/7/2018). Pertamina masih berharap bisa menggarap Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Cilacap bersama Saudi Aramco.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

Kilang Lainnya

Sementara itu, Pertamina juga masih membahas terkait dengan kemitraan di proyek kilang Grass Root Refinery (GRR) Bontang. Nicke bilang, pihaknya tengah mencari opsi kemitraan selain dengan Overseas Oil and Gas (OOG) LLc, perusahaan asal Oman.

Nicke belum menerangkan detail opsi kemitraan yang dimaksud. Namun, sebelumnya Luhut sempat mengatakan bahwa ada opsi masuknya investor dari Uni Emirat Arab.

Kendati begitu, Nicke mengatakan bahwa proses pembangunan kilang tidak akan terganggu. Sembari mencari kepastian dalam skema kemitraan, proses pengerjaan proyek, termasuk pengadaan lahan bisa tetap berjalan.

Baca Juga: ICP November naik menjadi US$ 63,26 per barel, terkerek optimisme kesepakatan dagang

"Jadi pembebasan lahan dan penetapan lokasi jalan terus. Jadi kita tidak akan terganggu seperti Cilacap itu pun sekarang jalan terus," ungkapnya.

Selain Cilacap dan Bontong, Nicke juga menyatakan bahwa proyek kilang lain, seperti GRR Tuban terus berjalan. Enginering Procurement and Construction (EPC) sudah berjalan. Reklamasi lahan untuk proyek ini pun sudah dilakukan, dan masih memerlukan tambahan lahan seluas 200 hektare.

Sementara untuk RDMP Balongan, Nicke mengatakan bahwa proses front-end engineering design (FEED) dan EPC akan dilakuakn bersamaan. Dengan itu, pengerjaan proyek ditargetkan bisa selesai lebih cepat sekitar 14 bulan atau 18 bulan.

Baca Juga: Percepatan pembangunan RDMP RU VI Balongan dengan skema DFC

"Jadi kalau sebelumnya direncanakan tahap 1 selesai di akhir 2023, dengann skema yang sekarang kita lakukan akan selesai pertengahan 2022," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×