Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Emiten yang memiliki segmen bisnis penjualan lahan dan sewa gudang pun mengintip prospek positif dari pertumbuhan e-commerce. Sekretaris Perusahaan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) Muljadi Suganda mengungkapkan, pihaknya banyak menjual lahan dan standard factory building yang digunakan untuk pergudangan.
"Jika bicara tentang e-commerce, itu sudah mulai tumbuh di kawasan kami dalam kurun waktu kurang lebih 5 tahunan lalu, dimana Jababeka juga memiliki dry port," kata Muljadi kepada Kontan.co.id, Sabtu (17/4).
Muljadi mengamini, bisnis pergudangan akan sejalan dengan pertumbuhan e-commerce. Apalagi, letak Jababeka berdekatan dengan pasar terbesar e-commerce yang saat ini masih berada di Jakarta dan sekitarnya.
Baca Juga: Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Optimistis Bisnis Pergudangan Masih Bertumbuh
Meski belum memberikan gambaran melalui angka, tapi Muljadi memastikan bahwa pertumbuhan e-commerce sangat berdampak pada kontribusi penjualan lahan pergudangan di Jababeka. Dia optimistis, dengan ekonomi digital dan bisnis logistik yang terus bertumbuh, permintaan lahan untuk pergudangan juga bakal ikut meningkat.
"Dengan pertumbuhan ekonomi yang terus bertumbuh, maka pasar logistik juga akan bertumbuh karena e-commerce sudah menjadi kebutuhan. Tentu jika ada dorongan terhadap pertumbuhan e-commerce, akan menjadi katalis bagi pelaku usaha bisnis pergudangan," imbuh Muljadi.
PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) juga melihat e-commerce sebagai tenant yang menjanjikan. Head of Coporate Finance & Investor Relations MMLP Asa Siahaan sebelumnya mengatakan, beberapa permintaan atas ruang gudang masih terus ada.
Terutama dari sektor fast moving consumer goods (FMCG) dan e-commerce yang cukup tahan dalam kondisi pandemi. Tenant MLLP sebagian besar berasal dari bisnis FMCG, e-commerce dan logistik.
Baca Juga: Tren e-commerce berandil mendongkrak industri jasa logistik di Indonesia