Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya tren perdagangan digital melalui e-commerce tak hanya menjadi katalis positif bagi bisnis logistik, tapi juga turut mengangkat bisnis pergudangan (warehouse). Pasar e-commerce yang diproyeksi terus tumbuh bakal menopang ekspansi perusahaan penyedia lahan atau sewa pergudangan.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Properti dan Kawasan Ekonomi Sanny Iskandar menyampaikan, pandemi covid-19 tahun lalu tidak menyurutkan permintaan lahan untuk pergudangan. Segmen bisnis ini termasuk yang bisa bertahan, bahkan beberapa area bisa mencatatkan pertumbuhan hingga 20%-30%.
Permintaan pergudangan tahun lalu disokong oleh segmen usaha yang mampu bertahan di tengah pandemi, termasuk pertumbuhan e-commerce. Menurut Sanny, perdagangan digital tersebut berkontribusi sekitar 20% terhadap bisnis pergudangan.
"E-commerce menyerap sekitar 20% dalam bisnis pergudangan yang tumbuh di lokasi kawasan-kawasan industri yang sangat dekat dengan ibu kota atau kota-kota besar," ujar Sanny kepada Kontan.co.id, Minggu (18/4).
Baca Juga: Perkuat sistem logistik di Jawa Barat, Ridwan Kamil gandeng anak usaha Krakatau Steel
Dia menambahkan, permintaan gudang masih terus tumbuh dalam 1 tahun-2 tahun ke depan. Untuk tahun ini, bisnis pergudangan diproyeksi masih terus tumbuh di rentang 20%-30%.
Dihubungi terpisah, Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (IdEA) Bima Laga menyampaikan, gudang menjadi salah satu infrastruktur penting dalam menopang perdagangan digital. Terutama untuk membantu distribusi antar daerah mengingat geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan. "Tentu pertumbuhan pergudangan sangat dibutuhkan. Salah satu manfaatnya adalah menekan ongkos kirim," sebut Bima.
Selain lokasi, pertimbangan menentukan gudang juga menyangkut jenis produk yang akan disimpan serta biaya sewa. "Beberapa ada yang menyediakan pergudangan sendiri, ada yang kembali diserahkan ke seller. Tapi ada juga e-commerce agregator, yang juga menyediakan fasilitas pergudangan untuk seller-nya," terang Bima.
Baca Juga: Jones Lang LaSalle perkirakan sektor properti tahun ini bisa kembali bangkit