Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Angka kekurangan (backlog) perumahan tahun ini telah mencapai 15 juta unit lebih. Salah satu solusi menguranginya adalah dengan membangun hunian vertikal, yakni rumah susun. Selain dapat menampung banyak orang dalam suatu lahan, biaya yang dibebankan kepada penghuni pun lebih murah dibandingkan rumah tapak.
Oleh karena itu, Perumnas telah berencana menyiapkan 200 tower rumah susun milik (rusunami). Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Perumnas, Himawan Arief. Beberapa programnya sudah berjalan.
"Dari 200 unit sudah dibangun 35 tower di wilayah DKI Jakarta," kata Himawan saat dihubungi, Kamis (2/10) kemarin.
Dia menyebutkan, persebaran rusun di Jakarta di antaranya di Cengkareng, Kemayoran, Pulogebang, dan Bekasi Barat. Jakarta masih menjadi fokus utama karena di kota ini lahan semakin terbatas, sementara kebutuhan hunian kian bertambah sejalan pertumbuhan penduduk yang pesat. Saat ini, ada delapan tower rusunawa tengah dalam proses pembangunan.
Himawan juga menuturkan, untuk membangun satu menara rusun Perumnas mengeluarkan dana Rp 80 miliar. Total 200 tower rusunami di Jakarta itu ditargetkan selesai 3 tahun lagi, yakni pada 2017.
"Ada juga program (pembangunan rusun) di beberapa kota lain seperti Bandung, Makassar, dan Surabaya," katanya.
Selain membangun rusun, tambah Himawan, Perumnas juga akan melakukan peremajaan rusun, karena beberapa rusun sudah dibangun sejak 1970. Dengan usia 30-40 tahun, maka rusun perlu diperbaiki atau diremajakan. (Arimbi Ramadhiani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News