Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Percetakan Uang RI (Peruri) bersama dengan Perum Percetakan Negara RI (PNRI) secara resmi memperkenalkan Akhlak sebagai core values yang baru bagi insan klaster percetakan BUMN.
Pada Selasa, 8 September 2020 Peruri dan PNRI menyelenggarakan Internalisasi dan Implementasi Akhlak secara virtual melalui sambungan langsung aplikasi Zoom dan diikuti oleh lebih dari 500 orang karyawan Peruri dan PNRI yang tersebar di beberapa lokasi di kantor Peruri Jakarta, Kawasan Produksi Peruri Karawang, kantor PNRI Jakarta dan kantor PNRI Cabang Aceh dan Surabaya.
Pada kegiatan ini, Peruri dan PNRI mengundang Alex Denni, Deputi Bidang SDM dan TI Kementerian BUMN sebagai keynote speaker serta Ary Ginanjar, Founder ESQ Group untuk memberikan arahan, pemaparan latar belakang, serta pengayaan materi untuk membantu proses internalisasi Akhlak kepada setiap peserta.
“Kami keluarga besar PNRI berkomitmen penuh untuk menerapkan Akhlak sebagai core values setiap insan PNRI. Harapan kami melalui keseragaman core values ini dapat membuat sumber daya manusia yang berkarakter dan profesional sehingga dapat membawa BUMN Indonesia bersaing di kancah internasional.”ujar Sigit Yanuar Gunarto, Direktur Utama PNRI dalam sambutannya.
Baca Juga: Ini cerita di balik pembuatan uang pecahan Rp 75.000 edisi khusus kemerdekaan
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya berharap bahwa pelaksanaan sosialisasi dan internalisasi ini dapat menjadikan Akhlak sebagai nilai-nilai yang tertanam dan mengakar sehingga menjadi budaya perusahaan yang mencerminkan tindakan dan perilaku seluruh insan Peruri.
Internalisasi AKHLAK penting dilakukan untuk mewujudkan peran BUMN sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia serta penyedia talenta terbaik anak bangsa.
“Akhlak merupakan tata nilai baru yang akan dijadikan pedoman bagi seluruh insan Peruri dalam berperilaku dan menjalankan tugas pekerjaan sehari-hari. AKHLAK merupakan pembaruan dari tata nilai Peruri sebelumnya yaitu Instink yang bertujuan untuk membentuk karakter yang positif demi mewujudkan perusahaan yang lebih baik. Meski begitu tata nilai baru tidak mengubah makna yang terkandung pada tata nilai perusahaan sebelumnya namun semakin dioptimalisasi melalui nilai-nilai yang ada didalamnya.” ujar Dwina.
Sebagai wujud keseriusan dalam pengimplementasian AKHLAK, jajaran Direksi dan Pimpinan dari Peruri dan PNRI telah menandatangani komitmen bersama untuk selalu menjalankan nilai-nilai tersebut secara konsisten dan berkelanjutan.
Baca Juga: Peruri dukung kolaborasi Bank BRI dengan industri kreatif di bidang pengamanan data
Deputi Bidang SDM danTI Kementerian BUMN, Alex Denni mengatakan bahwa BUMN perlu meningkatkan daya saing globalnya. Namun, hal ini mustahil dilakukan apabila setiap BUMN berdiri dengan core value-nya masing-masing.
Oleh karena itu, AKHLAK dibentuk guna mensinergikan nilai-nilai yang ada di BUMN.
Alex menambahkan bahwa saat ini dunia berada di era yang disruptif dan sedang mencari keseimbangan baru melalui teknologi. Menurutnya, perusahaan-perusahaan besar global dapat bertahan karena memiliki sistem budaya kerja yang adaptif pada disrupsi. Untuk menghadapi perubahan yang cepat dan disruptif, tidak ada cara lain yang harus ditempuh oleh BUMN selain menjalankan transformasi.
Founder ESQ Group, Ary Ginanjar, memberikan contoh bahwa penetapan Akhlak sebagai tatanilai BUMN adalah pilihan yang sangat tepat.
"Tujuan diibaratkan sebagai alat kompas (core purpose), sedangkan nilai diibaratkan sebagai jangkar (core value). Maka, tanpa tujuan dannilai, organisasi akan terombang-ambing saa tombak dan badai besar terjadi." pungkas Ary.
Selanjutnya: Perum Peruri raih tiga penghargaan Top CSR Awards 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News