kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perusahaan asing ramai-ramai jajaki pengembangan baterai mobil listrik di Indonesia


Rabu, 18 November 2020 / 19:02 WIB
Perusahaan asing ramai-ramai jajaki pengembangan baterai mobil listrik di Indonesia
ILUSTRASI. Fasilitas pengisi daya baterai mobil listrik usai diresmikan di Plaza Senayan, Jakarta (26/11).. KONTAN/Muradi


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing makin mencermati peluang memproduksi baterai mobil listrik di Indonesia. Sebelumnya santer terdengar bahwa dua produsen baterai kendaraan listrik yaitu Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) asal Cina dan LG Chem Ltd asal Korea Selatan akan masuk dalam pengembangan rantai pasokan nikel di Indonesia. 

Kabar terbaru, Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan CATL sudah tandatangan dan sepakat bekerjasama dengan PT Inalum untuk pembuatan baterai Lithium di Tanah Air. 

Melansir keterangan resmi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (11/10), CATL yang merupakan perusahaan baterai lithium terbesar di dunia akan menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan dan produksi baterai lithium ketiganya, setelah Tiongkok dan Jerman.

Baca Juga: Saat permintaan naik, produsen mobil listrik malah kebanjiran kasus kebakaran baterai

Di Indonesia CATL berencana mengembangkan pertambangan nikel, pabrik pengolahan nikel, pabrik material baterai litium sampai dengan pabrik mobil listrik. CATL juga akan mengajak mitra-mitra yang terkait untuk menginvestasi dan membangun perindustrian terkait juga di Indonesia. CATL sendiri sekarang bermitra dengan Tesla, Daimler dan beberapa nama besar lainnya.

"Kalau minggu ini tidak ada perubahan, LG Chem dari Korea juga akan tandatangan,"  jelasnya  dalam webinar bertajuk "Telaah Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja" yang disiarkan di Youtube Universitas Gadjah Mada, Selasa (17/11)

Luhut juga mengatakan Indonesia akan menjajaki dengan perusahaan lain dan saat ini masih dalam proses. "Strateginya ke mana saja berkawan mau China maupun Amerika atau negara lain," kata Luhut. 

Tidak hanya dua perusahaan ini saja, sebelumnya Kementerian Perindustrian mengungkapkan produsen batu baterai ABC, PT International Chemical Industry sedang melaksanakan penanaman modal dalam negeri (PMDN) untuk baterai kendaraan listrik. 

Baca Juga: Lonjakan tarif tol Jakarta-Cikampek diklaim tak membebani angkutan umum

Meski tidak memerinci berapa nilai investasinya, International Chemical Industry sudah melakukan proses instalasi mesin di akhir Juli 2020 dan akhir tahun ini sudah mulai melakukan pre-commercial production



TERBARU

[X]
×