kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan besar juga gunakan software bajakan


Kamis, 10 Oktober 2013 / 13:37 WIB
Perusahaan besar juga gunakan software bajakan
ILUSTRASI. Kedai es krim 21 Factory di Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat.


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sebagian besar perusahaan yang dirazia BSA | The Software Alliance karena menggunakan software bajakan diketahui tergolong  menengah hingga besar yang mestinya mampu membeli produk software asli dengan harga pasar.

Misalnya, sebuah perusahaan garmen yang mempunyai karyawan sebanyak  8.000 orang dengan ratusan komputer yang mengendalikan berbagai mesin produksi besar.

Bahkan ada perusahaan investasi asing yang memakai software palsu dalam bisnisnya di Indonesia, meskipun perusahaan induk atau mitranya sudah mewajibkan penggunaan software asli di negeri asalnya. Temuan software bajakan di setiap perusahaan atau industri yang dirazia mencapai 90 - 95%

“Kondisi ini tidak adil bagi perusahaan produsen software yang telah menginvestasikan dana besar untuk mengembangkan software-nya. Mestinya mereka bisa membeli software berlisensi asli," kata Zain Adnan, Kepala Perwakilan BSA di Indonesia, Kamis (10/10).

Hasil kajian dari BSA dan International Data Corporation, penyedia jasa terkemuka untuk analisa pasar, jasa pemberian nasihat, dan penyelenggara acara untuk industri teknologi informasi, telekomunikasi, dan teknologi konsumen mengungkapkan, tingkat pembajakan software di Indonesia pada tahun 2011 silam mencapai angka 86 persen.

Nilai komersil dari software bajakan yang dipakai diestimasi  sebesar  1,47 miliardolar AS (Rp 12 triliun), jumlah yang sangat besar bukan hanya untuk industri software, tetapi untuk pemerintah dalam bentuk pajak yang hilang dari pendapatan resmi di industri software. (Eko Sutriyanto/Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×