kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.938.000   14.000   0,73%
  • USD/IDR 16.300   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Perusahaan farmasi kerek kapasitas produksi


Jumat, 05 November 2010 / 16:09 WIB
Perusahaan farmasi kerek kapasitas produksi
ILUSTRASI. Wakil Presiden Jusuf Kalla


Reporter: Gloria Haraito |

JAKARTA. Melihat pasar yang terus tumbuh, beberapa perusahaan farmasi multinasional berencana menaikkan kapasitas produksi.

PT Pfizer Indonesia akan meningkatkan kapasitas produksinya sebesar 50% dari kapasitas produksinya saat ini yang sebanyak 200 juta tablet. Manajemen Pfizer menargetkan, ekspansi produksi ini ditargetkan selesai pada 2012 mendatang.

Selain memasarkan obat di Indonesia, Pfizer juga mengekspor obat ke Korea, Filipina, dan negara lainnya. Seluruh obat Pfizer merupakan obat etikal. Chrisma A. Albandjar, Direktur Hubungan Perusahaan dan Komunikasi Pfizer, bilang, hingga akhir tahun ini, Pfizer menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 11% dibandingkan penjualan tahun lalu.

Gerry Mustika, Direktur Pemasaran dan Penjualan Divisi Kesehatan Konsumer PT Boehringer Ingelheim Indonesia, mengakui, pasar obat di Indonesia semakin berkembang. Sepanjang Januari-September 2010, penjualan Boehringer tumbuh lebih dari 10%. "Penjualan obat Boehringer terutama sektor OTC selalu mencapai target penjualan yang kami tetapkan," ujar Gerry.

Menurutnya, penjualan obat etikal dan OTC memberikan kontribusi seimbang bagi Boehringer. Kedua jenis obat ini diproduksi di pabrik Boehringer yang terletak di kawasan Bogor.

Salah satu produk OTC besutan Boehringer ialah obat sembelit Dulcolax. Gerry mengatakan, merek ini berhasil memimpin pasar obat laksatif.

Gerry juga menyambut baik terbitnya Keputusan Menteri Perdagangan No 39/M-DAG/PER/10/2010 tentang Ketentuan Impor Barang Jadi Oleh Produsen. "Beberapa obat impor masih dibutuhkan. Kami sendiri ada beberapa obat yang diimpor, baik bahan baku maupun produk jadi. Namun kami pastikan impor ini sesuai dengan aturan pemerintah," papar Gerry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×