Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
Rachmat menilai, kebijakan pemerintah membangun berbagai infrastruktur telah mendorong munculnya sentra-sentra perekonomian baru di berbagai wilayah di Indonesia.
Sebagai subholiding gas, PGN akan mengambil peran untuk menyediakan energi gas bumi yang terbukti efisien, ramah lingkungan dan sumbernya berada di dalam negeri.
Ia menambahkan, kebutuhan energi di dalam negeri yang semakin besar menjadi tantangan bagi PGAS untuk menyediakan gas bumi yang akan menciptakan multiplier effect luas bagi sektor industri dan ekonomi nasional.
"Infrastruktur akan tetap menjadi fokus PGN untuk mengalirkan gas bumi dari hulu hingga ke konsumen. Selain itu, untuk mewujudkan komitmen penggunaan dan pemanfaatan gas bumi di berbagai daerah di Indonesia yang berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak konsumen dalam mewujudkan bauran gas bumi di 2025 sebesar 22%, kami terus berupaya untuk meningkatkan kehandalan kepada pelanggan " papar Rachmat.
Baca Juga: Dirut PGN diminta usulkan WJD, BPH Migas: Kami harap dua bulan selesai
Melalui berbagai inisiatif dan inovasi yang terus dilakukan, PGAS mengembangkan teknologi infrastruktur beyond pipeline baik berbasis Compressed Natural Gas (CNG) maupun Liquified Natural Gas (LNG) diberbagai wilayah di Indonesia.
Salah satu inovasi untuk menjaga ketahanan sustainability pasokan di wilayah Jawa Timur, saat ini PGAS akan mengoperasikan LNG di Teluk Lamong, Jawa Timur.
Selain itu, terdapat beberapa infrastruktur utama yang telah dan dalam tahap penyelesaian seperti proyek pipa transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 km, jaringan pipa transmisi Gresik-Semarang sepanjang 258 km yang telah mencapai 98%, dan pembangunan jaringan gas rumah tangga sebanyak 78.216 sambungan dari penugasan pemerintah untuk membantu mengurangi beban impor migas.
Dengan konsistensi dan dukungan stakeholder termasuk regulasi niaga gas bumi, maka PGN mengharapkan dapat menyelesaikan target pemanfaatan gas bumi di masyarakat termasuk program 4,7 juta sambungan di tahun 2025.
Baca Juga: Arthdal Chronicles, seri Game of Thrones versi Korea, drakor termahal sepanjang masa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News