kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,63   -8,92   -0.98%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan Gas Negara (PGAS) bukukan pendapatan Rp 25,5 triliun di semester I 2019


Selasa, 20 Agustus 2019 / 10:51 WIB
Perusahaan Gas Negara (PGAS) bukukan pendapatan Rp 25,5 triliun di semester I 2019


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sepanjang semester pertama tahun ini PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memperoleh pendapatan sebesar US$ 1,79 miliar atau sekitar Rp 25,4 triliun.

Pendapatan itu berasal dari hasil penjualan gas sebesar US$ 1.33 miliar, kemudian dari penjualan minyak dan gas sebesar US$ 196,2 juta, transmisi gas sebesar US$ 163,4 juta dan pendapatan usaha lainnya sebesar US$ 97,19 juta.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham Profindo Sekuritas untuk perdagangan Selasa (20/8)

Selain itu, emiten berkode saham PGAS ini mencatatkan laba operasi sebesar US$ 252,03 juta. Namun, selama periode ini juga, Perseroan mencatatkan beban non-cash di antaranya impairment dan selisih kurs, yang mempengaruhi kinerja keuangan pada paruh pertama 2019.

Sampai dengan periode yang berakhir 30 Juni 2019, PGAS memperoleh laba bersih sebesar US$ 54,04 juta dan EBITDA sebesar US$ 472,31 juta.

Sekretaris Perusahaan Perusahaan Gas Negara Rachmat Hutama menyampaikan, di tengah tantangan bisnis domestik dan global yang sangat dinamis, PGAS mampu meningkatkan pangsa pasar gas bumi melalui penambahan jumlah pelanggan dan perluasan infrastruktur sebagai Sub-Holding Gas.

Selama periode Januari – Juni 2019, PGN berhasil menyalurkan gas bumi sebesar 2.938 BBTUD. Rinciannya, volume gas distribusi sebesar 932 BBTUD, dan volume transmisi gas bumi sebesar 2.006 BBTUD. Melayani lebih dari 350.000 pelanggan dengan cakupan infrastrukur pipa gas bumi sepanjang lebih dari 10.000 km termasuk jaringan gas untuk melayani sektor rumah tangga sepanjang lebih dari 3800 km.

Rachmat menjelaskan, sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional di berbagai sektor bisnis, perusahaan juga akan terus membangun dan memperluas infrastruktur gas bumi yang berkesinambungan.

"Tingginya kebutuhan energi di dalam negeri merupakan peluang bagi PGN untuk mengoptimalkan penggunaan gas bumi dan pemanfaatan gas bumi di berbagai daerah di Indonesia yang berkelanjutan," katanya dalam siaran pers, Selasa (20/8).

Baca Juga: Nilai aset Pupuk Indonesia Energi melesat lima kali lipat dalam 5 tahun

Rachmat menilai, kebijakan pemerintah membangun berbagai infrastruktur telah mendorong munculnya sentra-sentra perekonomian baru di berbagai wilayah di Indonesia.

Sebagai subholiding gas, PGN akan mengambil peran untuk menyediakan energi gas bumi yang terbukti efisien, ramah lingkungan dan sumbernya berada di dalam negeri.

Ia menambahkan, kebutuhan energi di dalam negeri yang semakin besar menjadi tantangan bagi PGAS untuk menyediakan gas bumi yang akan menciptakan multiplier effect luas bagi sektor industri dan ekonomi nasional.

"Infrastruktur akan tetap menjadi fokus PGN untuk mengalirkan gas bumi dari hulu hingga ke konsumen. Selain itu, untuk mewujudkan komitmen penggunaan dan pemanfaatan gas bumi di berbagai daerah di Indonesia yang berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak konsumen dalam mewujudkan bauran gas bumi di 2025 sebesar 22%, kami terus berupaya untuk meningkatkan kehandalan kepada pelanggan " papar Rachmat.

Baca Juga: Dirut PGN diminta usulkan WJD, BPH Migas: Kami harap dua bulan selesai

Melalui berbagai inisiatif dan inovasi yang terus dilakukan, PGAS mengembangkan teknologi infrastruktur beyond pipeline baik berbasis Compressed Natural Gas (CNG) maupun Liquified Natural Gas (LNG) diberbagai wilayah di Indonesia.

Salah satu inovasi untuk menjaga ketahanan sustainability pasokan di wilayah Jawa Timur, saat ini PGAS akan mengoperasikan LNG di Teluk Lamong, Jawa Timur.

Selain itu, terdapat beberapa infrastruktur utama yang telah dan dalam tahap penyelesaian seperti proyek pipa transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 km, jaringan pipa transmisi Gresik-Semarang sepanjang 258 km yang telah mencapai 98%, dan pembangunan jaringan gas rumah tangga sebanyak 78.216 sambungan dari penugasan pemerintah untuk membantu mengurangi beban impor migas.

Dengan konsistensi dan dukungan stakeholder termasuk regulasi niaga gas bumi, maka PGN mengharapkan dapat menyelesaikan target pemanfaatan gas bumi di masyarakat termasuk program 4,7 juta sambungan di tahun 2025.

Baca Juga: Arthdal Chronicles, seri Game of Thrones versi Korea, drakor termahal sepanjang masa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×