Reporter: Amalia Fitri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JIMBARAN. Innovation Factory membidik perusahaan rintisan (startup) dari sektor teknologi, makanan dan non makanan dalam gelaran Next Indonesian Unicorn (Nexticorn) International Summit 2019 di Jimbaran, Badung, Bali, 14 - 15 November 2019.
"Sebagaimana yang lainnya, kami di sini berusaha mencari kolaborasi potensial dengan beberapa startup. Kami punya angle untuk fokus di startup sektor teknologi, food dan non food, seperti edukasi, kecantikan dan otomotif," jelas Portofolio Manager Innovation Factory Edmund Carulli di Bali, Kamis (14/11).
Baca Juga: Beredar rumor pisah, OVO tegaskan tetap gandeng Lippo Group
Perusahaan yang mengembangkan ekosistem startup milik Grup Salim tersebut akan mencari perusahaan rintisan yang masih berada di level seed atau yang tidak terlalu besar. "Biasanya keputusan kami untuk menaruh investasi, salah satunya ditentukan oleh referensi dan networking, selain tren bisnis yang ada. Namun kami juga tidak looking agressively," lanjut Edmund.
Ia mencontohkan bagaimana kegagalan perusahaan rintisan WeWork asal Amerika Serikat yang gagal melantai di bursa WallStreet, karena menjalankan bisnis 'bakar uang'.
Edmund menegaskan, sejak awal pihaknya menghindari perusahaan rintisan yang menjalankan model bisnis tersebut. Baginya, perkembangan lambat tapi sehat jauh lebih baik. "Dari awal kami tidak percaya startup yang membakar uang atau yang grow fast, yang kami cari yang slow growth," jawabnya.
Berdasarkan data yang dihimpun panitia Nexticorn, Innovation Factory tidak hanya membidik perusahaan rintisan level seed, tetapi juga menawarkan investasi pre-series, dan series A. Adapun alokasi dana investasi yang disiapkan di gelaran Nexticorn 2019 sekitar US$ 500.000 sampai US$ 1.000.000.
Baca Juga: NextICorn 2019 kembali digelar, fintech masih menjadi primadona
Tahun ini, Innovation Factory tidak menyiapkan pendanaan khusus untuk investasi. Innovation Factory akan fokus memberikan pendanaan pada program akselerasi bersama perusahaan investasi asal Jepang.
"Lalu ada pendanaan pula untuk tiga startup lainnya, semua masih dalam level seed. Namun kami tidak bisa disclose besarannya. Kami akan mulai target investasi mulai awal tahun depan," terang Edmund.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News