Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Ini akibat ulah iseng pihak yang tidak bertanggung jawab, pesawat Garuda Indonesia mengalami delay satu jam dan petugas dibuat sibuk memeriksa pesawat Boeing 737-800 NG karena adanya ancaman bom, Jumat (18/10) siang.
Pesawat dengan rute Aceh-Medan-Jakarta yang membawa 112 penumpang, termasuk delapan penumpang bisnis tersebut rencananya akan terbang dari Bandara Kualanamu Medan sekitar pukul 13.30 WIB. Namun saat bersiap untuk tinggal landas, tiba-tiba sang pilot tidak meneruskan penerbangan dan menahan pesawat di taxi way.
Para penumpang sempat kaget, karena ada sejumlah petugas aviation securities (avsec) bandara dan tim dari Garuda Indonesia mendatangi pesawat tersebut dan sempat memeriksa ke dalam pesawat baik di kabin maupun bagasi pesawat dengan nomor penerbangan GA 143 tersebut. Namun setelah hampir satu jam, tim keamanan tidak menemukan barang membahayakan, dan akhirnya pesawat kembali terbang.
Juru bicara Garuda Indonesia, Pujobroto membenarkan hal tersebut. Pemeriksaan dilakukan akibat adanya telepon dari seseorang yang mengaku menaruh bahan peledak di pesawat. "Ada telepon ke Call Center Garuda kalau ada bahan peledak di pesawat. Karena pesawat sudah mau terbang maka dilakukan sesuai mekanisme yang ada, pesawat di-hold dulu dan diperiksa," kata Pujo kepada Tribunnews.com.
Menurutnya, pemeriksaan tersebut dilakukan sesuai prosedur yang harus dilakukan, karena pihaknya telah menerima kabar bahwa ada barang berbahaya yang bisa meledak di dalam pesawat.
Setelah dipastikan pesawat tersebut tidak ada barang berbahaya, Garuda menerbangkan kembali pesawatnya pada pukul 14.30 dan sampai di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng sekitar pukul 16.58. (Tribunnews.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News