Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
Kondisi ini juga dialami operasional pesawat Lion Air oleh Lion Air Grup. "Keadaan yang terjadi mendorong manajemen perusahaan-perusahan penerbangan mengambil langkah-langkah yang dianggap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, termasuk tindakan atau kebijakan yang tidak disukai atau yang tidak populis," katanya.
Perusahaan anggota Lion Air Group memutuskan kebijakan-kebijakan yang dinilai dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Dalam upaya menjaga kelangsungan dimaksud, pada kondisi pendapatan yang sangat minimal akibat berkurangnya operasional pesawat Lion Air.
Baca Juga: Mayday! Mayday! Lion Air mengaku keuangan bermasalah hingga tunda pembayaran THR
Ia menyebut dengan adanya pembatasan perjalanan, armada pesawat Lion Air Grup yang beroperasi hanya 5% dari kapasitas normal. Artinya Jika sebelumnya rata-rata 1.000 penerbangan per hari, saat ini hanya sekitar 50 penerbangan saja.
Lion Air Group melakukan pembicaraan dengan mitramitra usaha akibat berkurangnya operasional pesawat Lion Air ini, serta melakukan pemotongan penghasilan alias gaji seluruh manajemen dan karyawan. Adapun nilai prosentase pemotongan gaji ini bervariasi, semakin besar penghasilan semakin besar nilai nominal potongannya.
Baca Juga: Anies: PSBB di Jakarta diperpanjang 14 hari hingga 4 Juni 2020
Kebijakankebijakan pemotongan gaji tersebut telah mulai dilaksanakan dan diterpakan Lion Air Grup sejak Maret, April, Mei sampai waktu yang belum ditentukan.
Manajemen Grup Lion Air masih terus memonitor, mengumpulkan data dan informasi serta mempelajari kapan saatnya industri penerbangan domestik dan internasional akan beroperasi normal kembali sehingga pesawat-pesawat pesawat Lion Air bisa terbang lagi secara normal di rute-rute yang ada.
Sementara soal pembayaran THR Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, Danang menyebut pada kondisi normal biasanya manajemen dan karyawan akan menerima Tunjangan Hari Raya (THR).
SELANJUTNYA>>>