Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – Petani mengaku terganggu dengan masuknya garam impor dari Australia. Meski, garam impor tersebut belum didistribusikan ke pasar.
"Garam impor sangat mengganggu bagi petani garam," ujar Jakfar Sodikin, Ketua Asosiasi Petani Garam Indonesia (APGI), Jakarta, Selasa (15/8).
Saat ini menurut Jakfar sudah memasuki masa panen garam. Jakfar bilang hasil panen petani sudah mencapai hampir 100 ribu ton belum termasuk panen dari PT Garam. Panen garam dilihat dari seluruh Indonesia dengan luas lahan 25.850 hektar (ha).
Jumlah tersebut diakui Jakfar hampir dapat mencukupi kebutuhan nasional. Kebutuhan garam konsumsi nasional 125 ribu ton per bulan.
Garam petani pun sebagian sudah masuk pengolahan dan pasar eceran. Harganya pun sudah turun di bawah Rp 3.000 per kilogram (kg). Sebelumnya harga garam petani yang dibeli industri pengolah garam sebesar Rp 3.500 per kg hingga Rp 4.000 per kg.
Sebelumnya garam impor telah masuk ke Indonesia sebanyak 52.500 ton di pelabuhan Ciwandan dan Tanjung Perak. Namun, hingga saat ini garam tersebut belum didistribusikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News