kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Petani swadaya juga bisa tersertifikasi RSPO


Selasa, 18 November 2014 / 12:01 WIB
Petani swadaya juga bisa tersertifikasi RSPO
ILUSTRASI. PT Kereta Api Indonesia (Persero) meresmikan peluncuran lima kereta api baru secara serentak pada 1 Juni 2023


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KUALA LUMPUR. Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) mencoba merangkul lebih banyak produsen kelapa sawit yang lebih kecil. Tak hanya korporasi besar, kini sertifikasi CPO ini juga didorong untuk dimiliki perkebunan kecil.

Desi Kusumadewi, Direktur RSPO Indonesia mengatakan, perkebunan kecil diperbolehkan menggabungkan diri dengan perkebunan lain di sekitarnya untuk mendapat sertifikat.

"Dengan begitu, beban audit akan lebih ringan," kata Desi, di sela-sela acara RT12 2014 di Kuala Lumpur, Selasa (18/11).

Tahun ini, menurut Desi, ada dua grup swadaya lagi di Indonesia yang sudah mendapat sertifikasi, masing-masing dari Palembang, Sumatera Selatan dan Jambi. Tahun lalu, baru ada satu grup perkebunan kecil yang mendaftar untuk RSPO, berasal dari Riau. Grup ini mendaftarkan sertifikasi untuk lahan 600 hektare. Menurut dia, biasanya petani swadaya memiliki lahan di atas 100 hektare.

Grup swadaya itu menambah jumlah areal tersertifikasi di Tanah Air. Indonesia saat ini merupakan produsen CPO tersertifikasi terbesar di dunia. Lebih dari 5,6 juta ton CPO tersertifikasi diproduksi di Indonesia, dari total 11,2 juta ton.

Itu artinya, produksi CPO tersertifikasi di Tanah Air menyumbang sekitar 51% total CPO tersertifikasi di dunia. Sedangkan Malaysia sekitar 41%.

Dari sisi angota, lebih dari 1.700 perusahaan dari lebih dari 50 negara  terdaftar menjadi anggota RSPO. Indonesia merupakan negara anggota terbesar keempat, setelah Jerman, Inggris, dan Malaysia. Indonesia memiliki sekitar 110 anggota.

Total area yang tersertifikasi RSPO mencapai 3 juta ha, menyumbang sekitar 18% dari total produksi CPO dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×