Sumber: Antara | Editor: Adi Wikanto
Bandung. Peternak ayam broiler di Kota Tasikmalaya sebagai daerah pemasok ke beberapa daerah di Jawa Barat, mengaku tidak mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan meskipun di pasaran telah terjadi kenaikan harga daging ayam.
"Meskipun harga jual ayam tinggi, peternak sendiri tidak mendapatkan keuntungan dari itu," kata Deni peternak ayam asal Kota Tasikmalaya, Rabu (3/2).
Ia menuturkan harga daging ayam di pasaran dikabarkan mengalami kenaikan yang cukup tinggi yakni mencapai kisaran Rp 38.000 per kilogram.
Menurut dia tingginya harga daging ayam pedaging itu disebabkan beberapa faktor, diantaranya karena mahalnya pakan ternak sehingga peternak menyesuaikan harga jualnya.
"Terkadang meski harga pakan naik, harga jual ayam hidup dari peternak masih di kisaran Rp 17.500 per kilo nya," kata Deni.
Ia menyampaikan harga pakan untuk ayam pedaging saat ini mengalami kenaikan dari Rp 6.800 menjadi Rp 7.000 per kg.
Menurut dia meskipun hanya naik sebesar Rp 200 tetapi membuat peternak harus mengeluarkan modal lebih besar untuk membeli puluhan ton pakan.
"Meski kenaikannya Rp2 00 setiap kilonya, tapi sangat terasa karena kebutuhan pakan ayam mencapai puluhan ton," katanya.
(Feri Purnama)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News