CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.663   77,00   0,49%
  • IDX 7.332   88,06   1,22%
  • KOMPAS100 1.127   9,87   0,88%
  • LQ45 892   4,97   0,56%
  • ISSI 223   2,64   1,20%
  • IDX30 459   2,13   0,47%
  • IDXHIDIV20 554   0,51   0,09%
  • IDX80 129   0,93   0,73%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 154   0,38   0,25%

Petrokimia Gresik Telah Gandeng 166.000 Petani dalam Program Makmur


Kamis, 26 September 2024 / 03:06 WIB
 Petrokimia Gresik Telah Gandeng 166.000 Petani dalam Program Makmur
ILUSTRASI. Pupuk non subsidi produksi Petrokimia Gresik - PT Pupuk Indonesia.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petrokimia Gresik telah menjalankan Program Makmur bersama dengan 166.175 petani di berbagai daerah sekar 2021 hingga Agustus 2024. Adapun total realisasi lahan dalam program itu seluas 385.891 hektare (ha).

Lahan tersebut tersebar di sejumlah wilayah, mulai dari  Jawa Timur,  Jawa Barat, Jawa Tengah & Yogyakarta, Bali & Nusa Tenggara, Sumatera, dan Kalimantan. Sedangkan komoditas yang digarap yaitu padi, tebu, jagung, kangkung, hortikultura, kelapa sawit, bawang merah, tembakau, kopi, jeruk, dan jeruk nipis.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, Program Makmur tersebut berhasil meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani penerima manfaat. Program Makmur menggunakan pupuk nonsubsidi Petrokimia Gresik, yakni NPK Phonska Plus, NPK Kebomas, Urea Petro, ZA Petro, ZK Petro dan SP-36 Petro.
 
"Penggunaan produk nonsubsidi itu terbukti memberikan hasil siginifikan bagi peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani di Indonesia,” kata Dwi dalam keterangannya, Rabu (26/9).

Baca Juga: Marak Impor Bahan Baku Plastik, Industri Petrokimia Indonesia Terancam
 
Ia bilang, program itu mampu meningkatkan hasil panen dan pendapatan petani, karena Petrokimia Gresik secara konsisten memperluas realisasi program dari tahun ke tahun di berbagai daerah dengan beragam komoditas pertanian.
 
Melalui Program Makmur, kata Dwi, Petrokimia Gresik juga mendorong petani lebih mandiri, tidak mengandalkan pupuk bersubsidi. Dengan hasil panen melimpah, penggunaan pupuk nonsubsidi juga mampu meningkatkan penghasilan petani. Ketika pendapatan petani meningkat, pada akhirnya akan menciptakan sustainability pertanian di Indonesia.
 
Realisasi Program Makmur yang dijalankan Petrokimia Gresik sejak diluncurkan pertama kali mampu melampaui target yang ditetapkan Pupuk Indonesia. Tahun 2021, Petrokimia Gresik menjalankan Program Makmur bersama dengan 21.694 petani di lahan seluas 20.439 Hektare (Ha). Luas lahan ini melampaui target yang diamanahkan 16.000 Ha.
 
Lalu poda 2022, Petrokimia Gresik berhasil meningkatkan pendapatan sebanyak 60.307 petani di berbagai daerah. Puluhan ribu petani tersebut menggarap lahan seluas 98.598 Ha atau melebihi target 85.000 Ha.

Baca Juga: Polytama Propindo Targetkan Produksi 600.000 Ton Polypropylene di Tahun 2027
 
Adapun di tahun 2023,  petani yang terlibat Program Makmur Petrokimia Gresik sebanyak 31.963 petani. Di tahun ini Petrokimia Gresik mendampingi budidaya lahan seluas 130.497 Ha, atau di atas target lahan 99.000 Ha.
 
Sementara dalam delapan bulan pertama 2024, Petrokimia Gresik meningkatkan penghasilan sebanyak 52.210 petani dengan menggarap lahan seluas 136.537 Ha. Kendatipun belum akhir tahun, realisasi tersebut telah melampaui target 132.000 Ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×