Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kolaborasi Petrokimia Gresik dengan Pemerintah Timor Leste untuk meningkatkan produktivitas pertanian telah membuahkan hasil. Keberhasilan tersebut telah akhirnya mampu mendorong ekspor pupuk perseroan.
Lewat kolaborasi itu, Petrokimia Gresik bersama anak usahanya, PT Petrosida Gresik, menggandeng Camara de Comercio e Industria de Timor-Leste (CCI TL) melakukan demonstration plot (demplot) pada tanaman padi di Timur Leste. Demplot ini mengaplikasikan produk nonsubsidi andalan Petrokimia Gresik dan Petrosida Gresik.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, hasil demplot di Timor Leste mengalami peningkatan sebesar 500%. Hasilnya, produktivitas padi di Timor Leste menjadi 7,5 ton per hektare (ha) dari sebelumnya rata-rata hanya 1,5 ton – 3 ton.
Baca Juga: Saraswanti Anugerah (SAMF) Bukukan Penjualan Rp 1,3 Triliun pada Kuartal I-2024
Hal itu terlihat dari panen raya "The Rice Harvest Ceremony" bersama Presiden Timor Leste, Jose Manuel Ramos Horta di Kecamatan Vemasse, Kabupaten Baucau, Timor Leste, yang digelar pada Selasa (14/5).
“Demplot yang kami lakukan bisa memberikan hasil optimal sehingga mampu menjadi harapan baru bagi peningkatan ketersediaan pangan dunia. Hasil positif demplot ini pun ditindaklanjuti dengan kerja sama Bisnis Purchase Order Perdana Distributor Timor Agronova, berupa pembelian 18 ton pupuk dan 2 ton pestisida yang dikirim dalam tiga kontainer," ungkap Dwi dalam keterangan resminya, Rabu (15/5).
Ia menambahkan, demplot tersebut menerapkan pola pemupukan berimbang 5:3:2 yang telah diterapkan Petrokimia Gresik di sejumlah daerah. Artinya untuk satu hektare lahan padi, diaplikasikan 500 kg pupuk organik, 300 kg NPK Phonska Plus dan 200 kg ZA Plus. Selain itu, demplot ini juga dikawal dengan pengendalian hama menggunakan pestisida yang diproduksi Petrokimia Gresik melalui salah satu anak perusahaannya, yaitu Petrosida Gresik.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Siap Salurkan 9,55 Juta Ton Pupuk Bersubsidi di 2024
Dwi mengatakan, panen demplot ini awalnya hanya ditargetkan sebesar 6 ton setiap hektarenya. Tapi, hasilnya jauh melampaui target. Selain itu juga dengan teknologi yang ditawarkan Petrokimia Gresik, penanaman padi di Timor Leste bisa dilakukan sebanyak dua hingga tiga kali dalam setahun dari sebelumnya hanya setahun sekali.
Kerja sama pengiriman tiga kontainer pupuk tersebut baru tahap awal. Tahun ini, pengiriman ditargetkan bisa mencapai 20-30 kontainer
Dwi berharap kerja sama ini bisa mendukung swasembada pangan di Timor Leste. “Persoalan pangan menjadi persoalan dunia yang harus kita atasi bersama-sama," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News