Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy habiskan duit sebesar US$ 6 miliar untuk pengembangan panas bumi. PGE menargetkan pada 2018 nanti, PGE akan mengembangkan panas bumi mencapai 2.000 megawatt (mw). Duit investasi mulai digelontorkan sejak 2007 lalu.
"Itu rencana jangka panjang kita, Itu semua dari wilayah kerja panas bumi (wkp) yang kita miliki sesuai amanat perpres," ujar Direktur Utama PGE, Abadi Purnomo kepada KONTAN di sela-sela munas Asosiasi Panas bumi Indonesia (API), Selasa (22/2).
Menurut Abadi, saat ini PGE baru memiliki potensi panas bumi sebesar 272 mw. Pada 2014 nanti, target PGE akan naik hingga menjadi 1.342 mw "Target 2.000 mw itu untuk membantu target pemerintah mengembangkan panas bumi hingga 12.000 mw pada 2020 nanti," jelas Abadi.
Saat ini PGE memegang 15 wkp geothermal di seluruh Indonesia, baik oleh Pertamina sendiri maupun kerjasama dengan Mitra Usaha. Dalam waktu dekat, kata Abadi, PGE akan menandatangani power purchase agreement (ppa) atawa perjanjian jual beli listrik dengan PLN di sejumlah wilayah. Dengan penandatangan itu, maka PGE akan mulai melakukan eksplorasi di lima lokasi.
"Total kapasitasnya sekitar 600 mw. Namun, Sofyan menolak mengatakan berapa besar harga jual listrik yang telah disepakati antara PLN dan PGE. Sebelumnya, Abadi pernah mengatakan, PGE meminta harga listrik sebesar US$ 8,5 sen per kWh.
Sedangkan PLN meminta harga listrik di level US$ 7,25 sen per kWh. "Kalau Pertamina kan tidak lewat lelang pemerintah daerah jadi harganya business to business dengan PLN," kata Sofyan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News