Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tengah mengembangkan bisnis pipa gas ke kawasan industri. Menurut Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Dilo Seno Widagdo, potensi bisnis pipa gas di kawasan industri menjanjikan apalagi adanya pertumbuhan investasi di kawasan industri.
Terlebih lagi, peluang bisnis pipa gas di kawasan industri telah didukung dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 6/2016. "Kalau menurut saya, potensi bisnis di kawasan sudah diakomodasi dalam ketentuan tata kelola gas (Permen 06/2016). Saat ini kawasan industri juga sedang menata diri untuk antisipasi pertumbuhan investasi," ujar Dilo, Minggu (11/3).
Makanya, PGN tidak hanya akan mengembangkan bisnis pipa gas di satu kawasan industri, melainkan ada dua kawasan industri yang tengah dijajaki PGN. Setelah Gresik, Dilo menyebut PGN juga akan mengembangkan bisnis pipa gas di kawasan industri di Dumai.
"Tahun ini sepertinya kawasan industri di Dumai," katanya.
Sebelumnya, pada Selasa (6/3) lalu, PGN memang telah berhasil mengalirkan gas bumi perdana (initial gas in) ke Kawasan Industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. PGN cukup optimistis permintaan pasokan gas akan bertambah di kawasan industri tersebut seiring semakin banyaknya industri yang masuk dan beroperasi di kawasan industri terintegrasi yang di bangun oleh anak perusahaan PT Pelindo III, PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) bersama PT AKR Corporindo Tbk.
Saat ini, total pelanggan gas bumi PGN untuk industri di area Surabaya-Gresik mencapai 169 pelanggan dan pelanggan komersial mencapai 183 pelanggan. Sementara untuk pelanggan Rumah Tangga (RT) mencapai sekitar 41.815 pelanggan. Secara nasional, pelanggan industri gas bumi PGN hampir mencapai 1.800 industri.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama menyebut penyaluran gas bumi ke kawasan industri merupakan salah satu aksi nyata perseroan untuk menyebarluaskan manfaat gas bumi. Apalagi, saat ini ekonomi Indonesia tengah kembali bangkit.
“Untuk itu PGN akan berupaya maksimal untuk terus bekerja menjaga ketersediaan pasokan gas bumi sambil memperluas jangkauan infrastruktur gas dan penyaluran gas bumi agar pertumbuhan ekonomi semakin meningkat,” kata Rachmat pada Selasa (6/3).
Secara keseluruhan pada tahun ini PGN menganggarkan capital expenditure sebesar US$ 668 juta. Dana tersebut tidak hanya akan digunakan untuk membangun infrastruktur gas bumi di kawasan industri tetapi juga digunakan untuk membangun infrastuktur gas bumi di Indonesia Timur seperti pembangunan receiving terminal untuk LNG dan pembelian kapal-kapal pengangkut LNG berukuran medium.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News